Kotim Habaring Hurung

Pemkab Kotim Instruksikan Bagikan Bendera Merah Putih Masif hingga ke Desa Sambut HUT ke-80 RI

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEMBAGIAN BENDERA - Pengendara roda dua yang diberikan bendera merah putih secara gratis Kotim Kalteng, Jumat (1/8/2025).

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Dalam rangka menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), meluncurkan Gerakan Pembagian Bendera Merah Putih dilaksanakan secara masif dan terkoordinasi mulai 1 hingga 17 Agustus 2025.

Bupati Kotim Halikinnor, melalui Kepala Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan, dan Karakter Bangsa pada Badan Kesbangpol Kotim, Naning Sugiharti, menginstruksikan seluruh jajaran pemerintah daerah hingga ke tingkat desa dan masyarakat umum untuk turut serta dalam gerakan ini.

“Gerakan ini bukan hanya untuk menyemarakkan peringatan hari kemerdekaan ke-80, tapi juga sebagai upaya meningkatkan rasa cinta tanah air dan memperkuat nasionalisme di tengah masyarakat,” kata Naning, Jumat (1/8/2025).

Instruksi ini tertuang dalam Surat Edaran Bupati Kotawaringin Timur Nomor: 200.1.2.4/0993/Kesbangpol-IWKKB/Kesbangpol/2025, yang merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 400.40.1.1/3823/SJ tentang Gerakan Pembagian Bendera Merah Putih 2025.

Dalam surat edaran tersebut, seluruh elemen masyarakat mulai dari perangkat daerah, pelaku usaha, komunitas, hingga keluarga diajak turut mengibarkan dan membagikan bendera merah putih sebagai simbol cinta kepada Tanah Air.

“Hari ini kami laksanakan pencanangan secara simbolis. Kami mengundang perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagai bentuk komitmen bersama bahwa Kabupaten Kotawaringin Timur mendukung penuh gerakan nasional ini,” ujarnya.

Naning menyebutkan, seluruh OPD dan camat diinstruksikan menyediakan minimal 100 lembar bendera untuk dibagikan kepada masyarakat di lingkungan masing-masing. 

Target total pembagian bendera tahun ini diperkirakan mencapai 4.000 hingga 5.000 lembar.

"Pembagian dilakukan di lingkungan kantor masing-masing, disesuaikan dengan data dan kondisi riil masyarakat. Yang tahu siapa yang pantas menerima bendera tentu pihak setempat," bebernya. 

Menurutnya, sasaran utama adalah warga yang belum memiliki bendera atau yang benderanya sudah tidak layak. 

Pembagian bendera ini tidak hanya soal simbolik, tetapi juga memiliki nilai edukatif dan patriotik. 

Ia berharap gerakan ini menjadi momentum penting dalam menanamkan semangat kebangsaan, terutama bagi generasi muda.

“Kita ingin masyarakat merasakan langsung nuansa kemerdekaan, bukan sekadar seremonial, tapi dengan mengibarkan bendera secara serentak, kita tunjukkan kecintaan kita kepada bangsa,” pungkasnya.

Berita Terkini