Berita Kotim Kalteng

Gegara Alarm Suara Ngaji Buatan Pria Lulusan S1 Elektro, Pembobol Kotak Amal di Kotim Ditangkap

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KOTAK AMAL - Ilustrasi, Barang bukti berupa kotak amal yang dibobol dalam pengungkapan kasus pencurian kotak amal di Kotim.

Namun, menurutnya, hasilnya belum maksimal. Pencurian tetap terjadi, bahkan kotak amal dibuang ke semak-semak setelah dibobol. 

“Waktu itu saya benar-benar sakit hati. Bukan karena uangnya, tapi karena itu amanah dari masyarakat. Kotaknya saja dibuang, isinya diambil. Rasanya seperti dilecehkan,” ucapnya lirih.

Pengalaman itulah yang membuatnya berinisiatif merancang sistem pengaman tambahan. 

Dengan modal sekitar Rp 200 ribu, ia membeli dua buah relay (masing-masing Rp 50.000), switch, dan kabel penghubung dari kotak amal ke ruang kontrol sound system. 

“Kabelnya yang sulit diprediksi, karena tergantung jarak. Harga per meternya sekitar Rp 3.000,” jelasnya.

Relay tersebut masing-masing mengontrol amplifier dan pemutar MP3 berisi suara pengajian. 

Ketika aktif, sistem akan langsung menyambungkan arus ke speaker atas dan memutar suara ngaji dari empat arah berbeda, sehingga menimbulkan efek kejut bagi pelaku.

Kini, masjid tersebut menjadi salah satu yang paling waspada terhadap pencurian kotak amal. 

Para pengurus dan jemaah merasa lebih aman dan tenang karena tahu ada sistem peringatan dini yang bisa diandalkan kapan saja.

Baca juga: Warga Tangkap Pelaku Pembobol Kotak Amal Masjid di Baamang Kotim Kalteng

Baca juga: Pria Bernama Sulaiman Diduga Curi Kotak Amal Diamankan Polsek Baamang

Adi berharap inovasi sederhana ini bisa menjadi inspirasi bagi masjid-masjid lain di daerah lain yang mengalami kasus serupa. 

“Tidak perlu mahal, yang penting niatnya menjaga amanah. Ini bukan soal teknologi tinggi, tapi soal logika dan kepedulian,” tutupnya.

Berita Terkini