TRIBUNKALTENG.COM, SERUYAN – Suasana perayaan Lebaran 205 di Desa Suka Maju, Kecamatan Seruyan Tengah, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng), semakin terasa hangat dan penuh keberagaman budaya.
Sebagai desa transmigrasi, Suka Maju dihuni oleh warga dari berbagai daerah di Indonesia, membuat perayaan Lebaran di sini sangat khas dengan kekayaan cita rasa Nusantara yang menghangatkan hati.
Keistimewaan Lebaran di desa ini bukan hanya karena suasananya yang tenang, tetapi juga karena keberagaman kuliner yang disajikan setiap rumah.
Seperti, warga keturunan Banjar, misalnya, menyajikan Soto Banjar, kuah bening yang kaya rempah dan dilengkapi dengan ayam suwir yang lembut.
Aroma kaldu yang terbuat dari campuran kunyit, serai, dan daun salam semakin menggugah selera.
Soto ini disajikan dengan nasi ketupat atau lontong yang menambah kenikmatannya, menjadikan hidangan ini tak hanya lezat, tapi juga penuh kenangan akan kampung halaman.
Sementara itu, warga Lombok tidak pernah ketinggalan menyajikan Pelecing Kangkung atau Pelecing Ayam, sebuah hidangan pedas yang mengingatkan mereka akan kampung halaman.
Pelecing Kangkung disajikan dengan kangkung segar yang direbus, lalu dipadukan dengan sambal terasi pedas yang memberi sensasi hangat di lidah.
Tak kalah lezat, Pelecing Ayam dengan bumbu pedas khas Lombok, melengkapi sajian ini, dengan rasa gurih yang meresap pada ayam yang disajikan dalam keadaan utuh.
“Pelecing selalu ada saat Lebaran di Lombok, jadi saya tetap masak meski jauh dari kampung halaman,” ujar Aminah, warga asal Lombok yang kini menetap di Desa Suka Maju.
Tidak hanya itu, aroma opor ayam dan sambal goreng ati khas Jawa turut meramaikan meja makan.
Opor ayam yang dimasak dengan santan kental dan rempah-rempah seperti ketumbar dan lengkuas memberikan rasa gurih yang lembut.
Sementara itu, sambal goreng ati dengan sambal pedas dan ati ayam yang empuk, memberikan kombinasi rasa pedas dan manis yang memanjakan lidah.
Setiap rumah menyajikan hidangan khas daerah masing-masing, menggambarkan keberagaman latar belakang warga yang datang untuk mencari kehidupan baru di desa transmigrasi ini.
Masakan khas Dayak, seperti Daging Kuah Merah, yang dimasak dengan cabai kering, juga hadir sebagai salah satu sajian andalan.
Daging kuah merah ini dimasak dengan bumbu pedas yang khas, menggunakan cabai kering yang memberi rasa pedas menyengat, berpadu dengan gurihnya daging sapi yang empuk.
Kuahnya yang kental dan kaya rempah memberikan sensasi hangat yang cocok dinikmati saat Lebaran.
Rasa pedas dan gurihnya menjadi bukti kekayaan rempah Kalimantan yang selalu dinikmati di setiap perayaan Lebaran.
Suasana sederhana yang penuh kebersamaan meski tidak semeriah di kota besar, suasana Lebaran di Suka Maju tetap terasa sangat hangat.
Keberagaman makanan ini bukan hanya soal kuliner, tetapi juga tentang bagaimana warga saling berbagi dan menjaga tradisi yang sudah lama ada.
Tradisi bertamu ke rumah tetangga adalah bagian tak terpisahkan dari perayaan.
Setelah bertamu ke rumah tetangga, warga sering kali membawa oleh-oleh seperti pisang atau buah lainnya sebagai tanda silaturahmi.
"Kami berbagi hasil panen dengan tetangga, itu sudah menjadi kebiasaan. Meski sederhana, kebersamaan itu yang membuat Lebaran di sini terasa spesial," kata Tri saat didatangi di rumahnya, Selasa (1/4/2025).
Kebersamaan dan tradisi yang terjaga dengan erat menjadikan perayaan Idul Fitri di sini penuh makna bagi seluruh warga desa.