Terpantau dari pukul 15.00 sampai 15.30 WIB, ada delapan orang yang datang ke warung ini.
Rata-rata mereka tidak datang sendiri. Mereka datang dengan kawannya. Kawannya yang tidak membeli seolah tahu dan terlihat mengawasi sekitarnya.
Tak sampai satu menit, ketika sudah mendapatkan obat, pembeli ini pun langsung meninggalkan warung.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan Apotek Sartika yang berlokasi di Pasar Anyar, Kota Bogor.
Di Apotek ini pembelian Tramadol harus membawa resep langsung dari dokter.
“Untuk obat jenis golongan tertentu, kita tidak bisa layani. Harus tetap membawa resep dari dokter,” kata salah satu pelayan di apotek ini.
Apoteker pun yang nantinya langsung melayani pembelian.
“Biasanya apotekernya langsung yang melayani. Dan memang tetap harus ada resep dokternya,” ucapnya.
Warung di Semeru jadi Tempat Favoritnya Pelajar
Usut punya usut, warung di Jalan Semeru ini menjadi tempat favoritnya para pelajar.
Mulai dari kalangan sekolah menengah pertama (SMP) sampai kalangan sekolah menengah atas (SMA) kerap membeli obat terlarang di warung ini.
Hal ini diungkapkan langsung oleh salah satu Satgas Pelajar Kota Bogor.
Ia pernah memergoki pelajar membeli obat di warung ini.
“Masih tahun 2024. Saya dari arah RSUD mau ke mawar. Pas saya mau dekat warung, pelajar itu putar balik. Saya curiga dan saya pepet langsung orangnya,” kata Rahman Satgas Pelajar kepada TribunnewsBogor.com.
Penggeledahan pun langsung dilakukan saat itu olehnya. Pelajar yang saat itu kepergok duduk di bangku SMA.