Senjata Tradisional

Mandau Senjata Tradisional Suku Dayak, Bahan Material Dasar Berasal dari Alam, Terutama Hutan

Mandau telah dikenal luas merupakan senjata tradisional suku Dayak. Mandau untuk berperang memiliki keistimewaan tersendiri.

|
Editor: Fathurahman
Dok. Tribunkalteng.com
Seorang warga menunjukan senjata tradisional Mandau dan kumpangnya, senjata khas suku Dayak Kalimantan. 

TRIBUNKALTENG.COM - Mandau telah dikenal luas merupakan senjata tradisional suku Dayak. Sejak dulu senjata tradisional ini diketahui merupakan senjata khas yang dipakai warga asli Kalimantan atau suku Dayak termasuk di Kalteng.

Zaman dulu senjata Mandau biasa dipakai untuk beperang, namun seiring perkembangan zaman senjata tradisional suku Dayak tersebut saat ini juga ada yang  jadi hiasan dinding rumah atau souvenir.

Kalimantan Tengah memiliki sejumlah senjata tradisional suku Dayak seperti Mandau juga Sumpit. Sebenarnya senjata tersebut tidak berbeda jauh dengan provinsi Kalimantan lainnya, salah satunya seperti senjata Mandau.

Mandau bentuknya seperti parang dan memiliki ukiran pada bagiannya.

Mandau sering digunakan dalam berbagai upacara ritual dan berfungsi untuk kehormatan pemiliknya.

Mengutip dari buku Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kalimantan Tengah yang berjudul Senjata Tradiasional dan Pakaian Adat Dayak.

Dijelaskan, bahan-bahan dasar material senjata tradisonal seperti Mandau apabila diperhatikan nampak semua materi dasar terbuat dari alam, terutama sekali hutan.

Ini menunjukan kedekatan , ketergantungan dan kesatuan manusia dayak pada alam, terutama hutan. 

Beberapa bahan dasar pembuatan senjata Mandau pada umumnya seperti besi, manik-manik, bulu burung terutama bulu enggang, kayu, getah pepohonan, gigi/taring hewan dan lain-lain.

Mandau yang digunakan khusus untuk berperang misalnya, ketika dibuat oleh si pandai besi ahli senantiasa diberikan "isi" melalui "jampi-jampi", pembacaan mantera (imbasa).

Sebab itu, mandau tersebut dipandang "sakti" dirawat sdecara khusus  dengan segala pantangan yang menyertainya.

Ini, karena percaya akan kekuatan "luar" yang terdapat di senjata-senjata demikian.Sehingga yang memakainya pun menjadi sangat percaya diri. Secara Psikologis penggunannya pun menjadi lebih kuat dan lebih berani. 

Foto senjata tradisonal, Mandau Raksasa dan Kumpangnya. (Repro dari Buku Senjata Tradisonal dan Pakaian Adat Dayak) terbitan Banjarmasinpost.
Foto senjata tradisonal Mandau Raksasa dan Kumpangnya. (Repro dari Buku Senjata Tradisonal dan Pakaian Adat Dayak)  (Dok. Banjarmasinpost.co.id)

Dari awal pembuatan hingga penggunaanya, senjata-senjata tradisional seperti Mandau tersebut dilingkungi dan disertai oleh suasana religiusitas.

Jadi bukan hanya mebuat senjata biasa seperti alat-alat kerja  mislanya pisau ambang, lading  dan lainnya yang biasa digunakan untuk sehari-hari.

Baca juga: Asal Usul Tari Kenyah Mandau Khas Dayak Kalimantan Tengah, Punya Unsur Seni Perang dan Teatrikal

Magisitas senjata Dayak lebih menonjol lagi pada senjata-senjata paduan antara yang indrawi  dan yang non indrawi seperti penyang.

Misalnya pada keyakinan,  akan senjata  verbal. Senjata-senjata perang Dayak, hanya bisa dipahami dengan utuh apabila melihatnya dari sudut pandang budaya, khususnya dari segi relijiusitas. (*) 

 

Sumber : - Kompas.com

                 - Buku Senjata & Pakaian Adat Dayak

 

.

 

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved