Berita Palangkaraya

Angka DBD Rendah, Kalteng Tak Masuk Program Menginfeksi Nyamuk dengan Bakteri Wolbachia

Penulis: Anita Widyaningsih
Editor: Fathurahman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Kesehatan Kalteng atau Kadiskes Kalteng, Suyuti Syamsul saat menjelaskan angka DBD rendah di Kalteng sehingga Kalteng tidak termasuk Program Menginfeksi Nyamuk dengan Bakteri Wolbachia.

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Provinsi Kalimantan Tengah tidak termasuk dalam program menginfeksi nyamuk dengan Bakteri Wolbachia, karena penyebaran angka DBD rendah.

Ha itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kalteng , Suyuti Syamsul saat menerangkan terkait lalat kerdil yang diduga nyamuk.

Suyuti Syamsul, menjelaskan munculnya hewan yang diduga nyamuk tersebut kepada kalangan pers.

Hal itu diungkapkannya, saat ditemui di Halaman Istana Isen Mulang Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Palangkaraya, Minggu (17/12/2023).

Baca juga: Warga Tanjung Pinang Palangkaraya Sudah Ada Terserang DBD, Dinkes: Waspada Musim Hujan Tiba

Pihaknya bersama dengan Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya melakukan analisa terhadap hewan tersebut.

Dari hasil analisa, setelah dilakukan perbandingan dengan nyamuk dapat diketahui hewan tersebut adalah lalat kerdil.

Jenis serangga, dengan wujud menyerupai nyamuk, namun jika dilihat kembali jumlah kaki yang dimiliki lalat kerdil berbeda dengan nyamuk.

“Sekali lagi yang kita lihat adalah lalat kerdil, bukan nyamuk,” jelasnya.

Ia menambahkan masyarakat tidak perlu kuatir dengan kemunculan hewan tersebut karena pada dasarnya lalat kerdil tidak membahayakan manusia.

Baca juga: DBD Hantui Warga Palangkaraya, Kepala Puskesmas Bukit Hindu Jelaskan Ciri dan Gejala Penderitanya

Hal ini dikarenakan lalat kerdil tidak menghisap darah dan memakan darah, makanan yang ia konsumsi adalah bangkai termasuk makanan busuk yang bersumber dari sisa makanan.

Ia menjelaskan untuk mengatasi masalah ini diperlukan manajemen pengelolaan sampah.

“Jadi sampah sebaiknya dikelola dengan cepat, dibawa ke TPS lalu segera TPA sehingga dia tidak berkembang,” imbuhnya.

Suyuti menambahkan, lalat kerdil merupakan hewan aquatic yang berkembang biak di air.

Sehingga pada musim hujan seperti ini, jumlah perkembangbiakan lalat kerdil terbilang lebih banyak

Selain itu masyarakat bisa melakukan pemberantasan sarang nyamuk, dengan mengubur, menutup dan menguras sebagai satu di antara mengatasi hal ini.

Baca juga: Cegah Penyebaran Nyamuk DBD di Palangkaraya, Puskesmas Bukit Hindu Kembali Fogging Rumah Warga

“Jadi jangan kuatir, jangan termakan isu bahwa itu adalah nyamuk yang terinfeksi oleh wolbachia, kita di Kalteng belum introduct. Belum memasukan progam untuk menginfeksi nyamuk demam berdarah dengan bakteri Wolbachia,” sebutnya.

Terdapat beberpa Kota yang menjadi pilot proyek untuk hal ini.

Namun Suyuti mengatakan Kalimantan Tengah tidak termasuk ke daftar pilot proyek tersebut, karena angka demam berdarah yang tergolong rendah jika dibandingkan dengan Provinsi lain. (*)
 

Berita Terkini