Bentrokan yang terjadi tak terhindarkan pun membuat pihak kepolisian terpaksa menembakan gas air mata.
Pasalnya massa aksi pun diduga membawa senjata api (Senpi) berbagai jenis seperti PCV, Dodos, dan egrek.
Kabid Humas mengatakan personel masih berada di lokasi untuk melakukan pengamanan dengan jumlah personel 500 orang.
“Personel dari Polda Kalteng, telah mempersipakan personel tambahan dari Polres Seruyan, Polres Katingan, dan Polres Kotawaringin Timur dalam melakukan pengamanan pada lokasi,” terangnya.
Penambahan personel pun masih melihat situasi kondisi terkini di area perusahaan, jika memang dibutuhkan baru akan ditambah personel.
“Sampai saat ini kami belum mendapatkan informasi, namun jika memang ada, masyarakat jangan sampai mudah terprovokasi,” terang Kombes Pol Erlan.
Dirinya mengatakan ini sedang dilakukan mediasi dengan bapak Gubernur Kalimantan Temgah, Sugianto Sabran.
Diharapkan ada kesepakatan antar masyarakat dan pihak perusahaan, agar permintaan dan tuntutan masyarakat dapat terpenuhi.
“Tentunya dengan tujuan menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) agar tetap kondusif, serta keluarnya hasil tuntutan antar masyarakat dan perusahaan,” jelas Kombes Pol Erlan.
Terkait situasi di lokasi saat ini memang masih ada masyarakat yang berkumpul di area perusahaan, tapi pihak kepolisian meminta kepada masyarakat untuk kembali ke tempatnya masing-masing.
Ia pun mengingatkan masyarakat jangan sampai terprovokasi terkait permasalahan dan persoalan sedang ditangani oleh seluruh stakeholder.
“Sehingga nanti kesepakatan antara perusahaan dan masyarakat dapat segera terpenuhi, serta situasi bisa kembali aman dan kondusif,” ujarnya. (*)