Bentrok Bangkal Seruyan Kembali Pecah

Kumpulan Fakta Insiden di PT HMBP Bangkal Seruyan, Kata Panglima Jilah hingga Polda Kalteng

Editor: Nia Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Korban penembakan di PT HMBP Bangkal Seruyan saat hendak dibawa menggunakan ambulan dari RSUD Dr Doris Sylvanus menuju RS Ulin Banjarmasin, Minggu (8/10/2023).

“Kita akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait baik itu Pemerintah Provinsi, Polda Kalteng, Korem 102 Panju Panjung, dan Pemerintah Kabupaten,” terang Ketua DAD Kalteng.

Dirinya pun mengungkapkan harapannya terkait permasalahan di Desa Bangkal Seruyan yang memakan korban jiwa dan korban luka tersebut.

“Kita berharap permasalahan dan tuntutan masyarakat kepada perusahaan dapat cepat selesai,” tutup Agustiar Sabran.

2. Luka Tembak di Punggung

Taufikurahman salah seorang korban tembakan senjata api saat bentrok aparat-massa di PT HMBP Bangkal Seruyan dirujuk ke Banjarmasin.

Korban bentrok di PT HMBP Bangkal Seruyan alami luka tembak pada punggung bawah sebelah kanan, sempat dirbawa di RSUD Dr Doris Sylvanus Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada Minggu (8/10/2023).

Korban menjalani perawatan sementara di RS Doris Sylvanus palangkaraya dan telah dirujuk ke Banjarmasin di RS Ulin,  Kalimantan Selatan untuk penanganan lebih lanjut.

Sekjen Ormas Peteng Balau Bahandang Kalteng, Yanto saat memberi keterangan mewakili pihak keluarga korban mengungkapkan kondisi korban tembak.

“Saat ini korban Taufikurahman (23) tengah menjalani perawatan intensif di Ruang Edelwis nomor 38,” terangnya.

Diketahui, korban mendapatkan luka tembak akibat bentrokan yang tak terhindarkan di PT HMBP Bangkal Seruyan, Kalimantan Tengah.

“Korban mendapat luka tembak pada bagian punggung dan masih ada proyektil yang bersarang di punggungnya,” jelas Sekjen Peteng Balau Bahandang Kalteng.

“Kita menyampaikan RSUD Dr Doris Sylvanus tidak bisa melakukan tindakan operasi dengan alasan peralatan medis yang tidak memadai,” ungkap Yanto.

Dia mengatakan semua orang tahu bahwa RSUD Dr Doris Sylvanus merupakan rumah sakit yang memiliki kapasitas tinggi, namun sayangnya tidak bisa menangani korban sehingga harus dirujuk ke Banjarmasin.

“Ternyata pasien tidak bisa ditangani dari semenjak datang pada Sabtu (7/10/2023) malam, hingga saat ini,” ujar Yanto.

Diketahui korban akan dirujuk ke Rumah Sakit Ulin Banjarmasin, Kalimantan Selatan untuk mendapatkan perawatan.

Halaman
1234

Berita Terkini