TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Masjid Kubah Kecubung di Jalan RTA Milono merupakan masjid kedua terbesar di Palangkaraya setelah Masjid Raya Darussalam di Jalan G Obos.
Masjid Kecubung, Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) setelah 12 tahun dibangun akhirnya sudah dapat dipergunakan umat muslim setempat.
Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin mengatakan total anggaran pembangunan masjid agung itu menyedot sekitar Rp 200 Miliar, dari dimulai penggarapan tanah hingga rampung.
Menurutnya mahalnya anggaran tersebut karena desain Masjid Kecubung menggunakan full marmer, dari WC, tiang dan seterusnya, berkapasitas 8.300 orang.
Baca juga: Selama Ramadhan 2023, Salat Tarawih dan Buka Bersama Rutin di Masjid Kubah Kecubung Palangkaraya
Baca juga: Habiskan Dana Rp 160 Miliar, Masjid Kubah Kecubung Palangkaraya Akan Diresmikan Agustus 2023
Baca juga: Gelar Operasional Periode Maret 2023, Kapolresta Palangkaraya Minta Personel Hindari Gaya Hedonisme
"Ada 3 tahun di periode saya yang bikin mahal karena full marmer, dari tiang, atas hingga WC. Diperkirakan sampai finishing Rp 200 miliar," katanya usai salat Jumat perdana di sana, (17/3/2023).
Masjid Kecubung terletak di Jalan RTA Milono kilometer 4,5 merupakan masjid besar yang ada di Palangkaraya selain Masjid Raya Darussalam di Jalan George Obos.
Peletakkan batu pertama pembangunan dilakukang oleh Menteri Agama Republik Indonesia Suryadharma Ali, tahun 2011 silam.
Luas lahan mencapai 3,6 hektare, sedangkan Luas Bangunan Masjid Kecubung mencapai 12.577 meter persegi.
"Ini Masjid agung, nanti ke depan ada perpustaakan, tempat organisasi, menara tower. Masih panjang lah. Mudah-mudhaan menjadi icon," jelas Fairid Naparin.
Untuk finishingnya diperkirakan selesai tahun ini. Meski belum sepenuhnya rampung utuh, Masjid Kecubung tetap digunakan, sementara sambil menunggu finishing.
"Harapannya masyarakat dapat mengawal pembangunan Masjid Kecubung, ini untuk masyarakat bukan untuk Pemko atau siapa, untuk masyarakat Muslim, semoga lancar sampai selesai," pungkasnya. (*)