Berita Kalteng

Helikopter dan Armada Water Bombing Tetap Siaga meskipun Potensi Karhutla Minim

Diprediksi hujan di antaranya Kabupaten Gunung Mas, Murung Raya bagian Utara, Barito Utara, Kapuas bagian Utara, serta Katingan bagian Utara.

Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Haryanto
TRIBUNKALTENG.COM/PANGKAN BANGEL
WATER BOMBING - Ilustrasi helikopter water bombing saat melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kota Palangkaraya, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Kalimantan Tengah telah memasuki musim kemarau sejak akhir Juli 2025. 

Meski begitu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKH) memprediksi Kalteng aman dari karhutla setidaknya beberapa hari ke depan.

Hal itu disampaikan Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut, Chandra Mukti. Ia menyebut, pada 19-21 Agustus 2025 sebagian besar wilayah Kalteng masih diguyur hujan.

"Hingga tangga 21 Agustus indeks tingkat kemudahan terbakarnya di lapisan permukaan di wilayah Kalteng dalam kategori aman," ujar Chandra kepada TribunKalteng.com, Selasa (19/8/2025).

Baca juga: Kalteng Siaga Darurat Karhutla, BNPB RI  Bentuk Satgas Darat

Chandra membeberkan, pada 22-25 Agustus 2025 sebagian wilayah Kalteng juga diprediksi bakal diguyur hujan.

Adapun wilayah yang diprediksi hujan di antaranya Kabupaten Gunung Mas, Murung Raya bagian Utara, Barito Utara, Kapuas bagian Utara, serta Katingan bagian Utara.

Chandra mengingatkan masyarakat agar waspada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat.

"Hujan dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang di sebagian besar wilayah Kalteng," ungkapnya.

Jika melihat prakiraan cuaca BMKG itu, potensi karhutla di Kalteng memang kecil. Meski begitu BPBD tetap menyiagakan helikoter patroli dan armada water bombing.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kalteng, Alpius Patanan mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk mewujudkan Kalteng bebas kabut asap.

Alpius menyebut, meski kondisi cuaca saat ini relatif aman dengan curah hujan yang masih terjadi di sejumlah wilayah, potensi karhutla tidak boleh diabaikan.

“Musim kemarau basah tetap bisa berubah menjadi ancaman jika ada pembakaran lahan," kata Alpius, saat rapat evaluasi Satgas Karhutla yang digelar pada Senin, (18/8/2025).

Alpius menambahkan, saat ini fokus utama BPBD adalah pencegahan karhutla melalui patroli dan sosialisasi.

BPBD Kalteng juga telah membentuk 77 pos lapangan (Poslap) di seluruh kabupaten/kota, yang bertujuan mempercepat deteksi dini dan memperkuat koordinasi di lapangan.

Selain itu, BPBD Kalteng tetap memelihara peralatan pemadam kebakaran, agar bisa segera digunakan jika terjadi karhutla.

"Pemeliharaan peralatan harus optimal. Jangan sampai saat darurat, peralatan kita tidak siap. Kolaborasi pentahelix yang melibatkan pemerintah, akademisi, komunitas, pengusaha, dan media sangat penting dalam pencegahan karhutla,” tutup Alpius.

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved