Breaking News

Berita Gunung Mas

Prihatin Ruang Kelas SDN 1 Desa Lampahung Gumas Dibangun Darurat, Dicor Lantai dan Dinding Seng

Kondisi memprihatinkan SDN Desa Tumbang Lampahung Baru, Kecamatan Kurun, Gunung Mas, hanya beralasakan semen dan dinding seng ruang kelas

Editor: Sri Mariati
ISTIMEWA
BELAJAR - Kepala Sekolah SDN-1 Desa Tumbang Lampahung Friskila saat melihat anak muridnya belajar di ruangan dinding seng tersebut, Jumat (8/8/2025). 

TRIBUNKALTENG.COM, KUALA KURUN – Kondisi memprihatinkan SDN Desa Tumbang Lampahung Baru, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah (Kalteng). Ruang kelas V seperti tak layak untuk dijadikan belajar untuk murid.

Sekolah yang tak jauh dari Ibu Kota Gunung Mas hanya memakai dinding seng dan lantai yang dicor beton saja.

Ruangan yang seharusnya di dalamnya nyaman untuk anak sekolah ketika menimba ilmu, namun tidak pada kenyataannya yang dirasakan oleh murid SDN 1 Desa Tumbang Lampahung baru kelas V, kondisinya sangat panas ketika terik matahari sudah meninggi.

Kepala SDN 1 Desa Tumbang Lampahung Friskila mengakui, dasar bangunan ini pihaknya melakukan adanya rapat dengan dewan guru, orang tua murid, komite dan ada suatu keputusan dengan membangun ruangan belajar darurat.

“Setelah kami rapat kami melakukan suatu pendanaan melalui komite dan setelah dana dikumpulkan, sehingga kami membuat sebuah bangunan darurat  yakni ruang belajar untuk kelas V, sementara menunggu dari pihak pemerintah maupun dinas membangun baru,” ungkap Friskila, dikonfirmasi, Jumat (8/8/2025).

Memang akuinya, pihaknya sangat membutuhkan ruang belajar sekitar tiga sampai empat ruangan, namun sampai saat ini belum ada pembangunan ruang belajar baru untuk sekolah tersebut. Sehingga atas inisiatif bersama dilakukan pembangunan ruangan belajar darurat bagi sekolah dasar tersebut.

“Ada tiga ruangan yang kami butuhkan di SDN 1 Tumbang Lampahung ini, terutama ruang belajar. Sehingga kami memutuskan dan juga orang tua murid dan masyarakat bergotong royong membangun rungan ini kurang lebih satu minggu,” ujarnya.

Bahkan ujarnya, untuk cor lantai yang ada tidak seperti sekolah biasanya sedangkan dana pembangunan ini diambil dari dana komite, dan juga dari sekolah dan dari guru-guru yang ada di SDN 1 Tumbang Lampahung tersebut. 

Untuk itu dia berharap, agar keberadaan SDN ini yang mengalami kekurangan ruang belajar tersebut agar ada perhatian pembangunan.

“Kami sekarang, untuk ruang guru dan ruang belajar kami batas  supaya pelajaran tetap berjalan, sedangkan untuk jumlah murid kita yang ada sekitar ratusan orang mulai dari titipan hingga yang masuk data dapodik,” ujar Friskila.

Sementara itu, orang tua murid Acan mengeluh, oleh bangunan darurat tersebut anak menjadi kepanasan. Menurut dia bangunan dengan didnding seng ini sebenarnya tidak layak, Apalagi program dari sekolah Full Day yang pulangnya hampir jam tiga sore.

“Sebenarnya anak-anak tidak layak sekolah full day, oleh pendidikan yang harus itu saja dan ruangan panas dan tidak layak seperti sekolah-sekolah lain, untuk itu kami berharap dengan Pemda Gunung Mas agar memperhatikan sekolah anak kami ini,” tukas dia. 

Terpisah, Kepala Disdikpora Aprianto mengakui, sekolah tersebut dibangun oleh swadaya sekolah dan masyarakat saja, akan tetapi untuk saat ini anggaran dinas masih minim untuk biaya penambahan ruangan, akan tetapi pihaknya akan berusaha menganggarkan di perubahan ataupun di tahun2026 nantinya.

“Memang kemarin kita mengetahui bangunan sekolah tersebut dibangun oleh swadaya, kemudian kita semua tahu untuk anggaran kita sekarang ini masih terbatas. Tetapi kita berusaha menganggarkan itu di perubahan atau APBD Murni tahun 2026,” tukas dia.  

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved