Rayakan Idul Adha 2025 Ramah Lingkungan, Warga Pakai Tas Purun Ambil Daging di Masjid Kubah Kecubung

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Suasana pengambilan daging kurban di Masjid Agung Kubah Kecubung Darurrahman Palangka Raya, Sabtu (7/6/2025), berlangsung tertib dan penuh semangat gotong royong. 

Menariknya, sebagian warga tampak mulai meninggalkan kantong plastik sekali pakai dan memilih membawa wadah sendiri seperti Tas Purun dari rumah.

Tas atau Tas Purun merupakan keranjang anyaman khas Kalimantan Tengah yang ramah lingkungan dan kuat untuk membawa daging. 

Salah satu warga, Misnawati dari Pelabuhan Rambang, mengaku membawa Tas Purun karena lebih praktis dan sekaligus bisa membawa titipan keluarganya.

“Kalau pakai plastik kadang sobek, terus kalau banyak kan malu juga kalau kelihatan. Jadi sekalian aja bawa tas purun dari rumah,” ucapnya sambil tersenyum.

Meski sebagian besar panitia masih menggunakan kantong plastik untuk pembagian, inisiatif warga membawa wadah sendiri dinilai selaras dengan imbauan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangka Raya untuk mengurangi sampah plastik selama Iduladha.

Ketua Takmir Masjid Agung Kubah Kecubung, dr H. Majri, mengatakan bahwa panitia tahun ini menyembelih 7 ekor sapi dan 5 kambing. Total 2.000 kupon daging telah dibagikan sebelumnya kepada warga.

Baca juga: Cipayung Plus Kalteng Gelar Pemotongan Hewan Kurban, Bagikan Daging ke Mahasiswa dan Masyarakat

Baca juga: Panitia Masjid Kubah Kecubung Sembelih 7 Sapi dan 5 Kambing, 2.000 Kupon Daging Dibagikan ke Warga

Distribusi daging dilakukan pukul 14.00 WIB, dengan isi per kantong disesuaikan menjadi sekitar 5 ons daging dan tulang agar cukup untuk seluruh kupon yang beredar.

Kegiatan berlangsung di tenda belakang masjid dengan dukungan penuh dari panitia, yayasan, dan warga yang bergotong royong memastikan proses penyembelihan dan distribusi berjalan lancar.

Dengan mulai adanya kesadaran warga untuk membawa wadah sendiri seperti tas purun, diharapkan ke depan pelaksanaan ibadah kurban dapat semakin ramah lingkungan tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisi dan kebersamaan.