Kata Wakil Ketua II DPRD Kalteng Listrik dan SDM Berpotensi Ganggu Suksesnya Koperasi Merah Putih

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Wakil Ketua II DPRD Kalteng, Muhammad Ansyari mengingatkan, akses listrik ke desa perlu ditingkatkan untuk mendukung pembentukan Koperasi Merah Putih (KPM).

Ansyari mengatakan, keterbatasan akses listrik dapat mengganggu kesuksesan KPM di Kalteng.

"Tidak hanya listrik, tapi akan berhubungan juga dengan internet," ujar Ansyari, usai Rapat Koordinasi Percepatan Pembentukan KPM bersama Menko Pangan RI, Kamis (22/5/2025).

Ansyari menyebut, pihaknya juga sudah mengunjungi beberapa desa yang melaksanakan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) di Kapuas dan Pulang Pisau, guna mengetahui masalah yang dapat menghambat pembentukan KPM.

Masalah-masalah yang mungkin dihadapi itu, kata Ansyari, juga sudah disampaikan ke Satgas KPM di Pemerintah Pusat.

"Seperti jalan, infrastruktur, listrik, internet, arah kendalanya ke sana," jelasnya.

Untuk menyukseskan KPM di Kalteng, Ansyari mengatakan, kolaborasi semua pihak adalah kunci. Dari tingkat provinsi hingga desa harus meningkatkan kompetensi.

"Kita juga patut sadar diri, masih ada masyarakat di desa yang membutuhkan pelatihan atau pendampingan," ungkapnya.

Pasalnya, lanjut Ansyari, mengelola koperasi juga harus terbuka dalam laporan keuangan.

Meski masih pendampingan dan pelatihan masib diperlukan, Ansyari membeberkan, beberapa desa juga sudah memiliki gagasan yang baik terkait potensi di desanya.

Setiap desa, ujarnya, memiliki potensi masing-masing yang bisa dikembangkan melalui KPM.

Baca juga: Koperasi Merah Putih Disebut Bisa Jadi Angin Segar untuk Pembudidaya Ikan di Palangka Raya

Baca juga: Zulhas Sebut Internet dan Listrik di Kalteng Bisa Jadi Kendala Pengelolaan Koperasi Merah Putih

Ansyari menilai, KPM ini merupakan program yang baik untuk membangun ekonomi dari desa.

Dia juga menyebut, program dari Presiden RI, Prabowo Subianto ini juga selaras dengan program Agustiar Sabran.

Ansyari berharap, KPM ini bisa dibentuk di setiap desa se Kalteng. Namun, baik SDM pengelola maupun infrastruktur juga harus disiapkan.

"Sehingga nanti mulai bergerak untuk ekonomi kerakyatan," tutupnya.