Berita Palangka Raya

Ikuti Manasik Haji, Anak Raudhatul Athfal di Palangka Raya Belajar Ibadah Lewat Simulasi Seru

Ribuan anak dari Raudhatul Athfal (RA) mengikuti simulasi manasik haji, halaman Asrama Haji Al Mabrur, Jalan G Obos Induk, Palangka Raya

Penulis: Arai Nisari | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM/ARAI NISARI
MANASIK HAJI - Anak-anak RA mengenakan pakaian ihram saat mengikuti simulasi manasik haji di Asrama Haji Al Mabrur Palangka Raya, tampak antusias melakoni rangkaian ibadah seperti thawaf dan lempar jumrah, Kamis (8/5/2025). 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Suasana riuh dan ceria terdengar dari halaman Asrama Haji Al Mabrur, Jalan G Obos Induk, Palangka Raya, saat ribuan anak dari Raudhatul Athfal (RA) mengikuti simulasi manasik haji.

Sebanyak 1.444 anak dari 37 RA se-Kota Palangka Raya mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat. Dengan mengenakan pakaian ihram dan gamis putih, mereka menjalani setiap tahapan ibadah haji secara bergilir, layaknya jamaah sungguhan.

Simulasi dimulai dari pembacaan niat ihram, lalu berlanjut ke wukuf di Arafah, murur di Muzdalifah, dan pelontaran jumrah di replika tugu. Anak-anak kemudian melanjutkan dengan tawaf mengelilingi replika Ka’bah dan sa’i antara bukit Shafa dan Marwah.

Ustazah Novia, guru dari RA Hidayatul Insan, menjelaskan bahwa seluruh tahapan disusun agar anak-anak bisa memahami rukun Islam kelima dengan cara menyenangkan.

“Kami buat penjelasannya sederhana, disesuaikan dengan usia mereka. Tujuannya supaya mereka terbiasa, dan pengalaman ini bisa membekas sampai dewasa,” ujarnya.

Menurutnya, anak-anak tidak hanya diarahkan secara teknis, tetapi juga dijelaskan makna di balik setiap simbol.

“Misalnya Ka’bah dijelaskan sebagai tempat umat Islam berkiblat saat salat, atau jumrah sebagai simbol melawan godaan,” tambahnya.

Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Palangka Raya, H. Supiani HK, menyebut kegiatan ini sebagai pembelajaran langsung yang penting bagi anak usia dini. 

“Anak-anak akan mengingat pengalaman ini lebih kuat dibandingkan hanya belajar lewat gambar atau cerita,” katanya.

Meski cuaca terik, para peserta tetap antusias menyelesaikan seluruh rangkaian manasik. Didampingi guru dan orang tua, suasana yang dibuat menyerupai ibadah sungguhan menjadikan kegiatan ini lebih bermakna.

“Anak-anak semangat karena belajar bareng teman-teman. Ada yang sudah hafal doa, ada juga yang senang bisa pakai pakaian ihram,” kata Novia.

Kegiatan manasik haji ini memberikan pengalaman berharga bagi anak-anak untuk mengenal ibadah haji sejak dini dengan cara yang menyenangkan.

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved