Mura Emas

Prioritaskan Infrastruktur, Murung Raya Genjot Pembangunan Jalan dan Listrik ke Desa Terpencil

Pemkab Murung Raya, Kalimantan Tengah menetapkan pembangunan infrastruktur sebagai prioritas utama dalam lima tahun ke depan. 

Penulis: Arai Nisari | Editor: Haryanto
ISTIMEWA
RESMI MENJABAT - Heriyus dan Rahmanto Muhidin resmi menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Murung Raya masa jabatan 2025-2030.  

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Murung Raya, Kalimantan Tengah menetapkan pembangunan infrastruktur sebagai prioritas utama dalam lima tahun ke depan. 

Fokus besarnya adalah membangun jalan penghubung antarkecamatan, antardesa, hingga membuka akses ke wilayah terpencil yang selama ini hanya bisa dijangkau lewat jalur sungai.

Wakil Bupati Murung Raya, Rahmanto Muhidin mengungkapkan, salah satu target mendesak adalah Kecamatan Sumber Barito, yang hingga kini masih mengandalkan jalur sungai untuk mobilitas. 

Program pembukaan akses darat ke kecamatan ini telah masuk dalam anggaran tahun ini.

“Target kita, jalan penghubung antar kecamatan dan antar desa harus segera terhubung. Ada kecamatan seperti Sumber Barito yang masih mengandalkan sungai. Tahun ini sudah masuk anggaran, dan kita kebut,” tegas Rahmanto kepada TribunKalteng.com, belum lama ini.

Baca juga: Kartu Hebat Murung Raya Kalteng, Mahasiswa Bisa Terima Rp 10-15 Juta

Selain jalan, Pemkab Murung Raya juga mencanangkan program "Murung Raya Terang" misi besar untuk memasok listrik ke seluruh desa. 

Saat ini, baru 50–60 persen dari 116 desa yang teraliri listrik PLN. 

Dalam lima tahun ke depan, diharapkan angka ini meningkat signifikan.

“Kalau jalannya dibuka, material seperti tiang dan kabel listrik bisa masuk. Kami optimistis 108 desa bisa terjangkau listrik PLN," katanya. 

"Sisanya, sekitar delapan desa akan kita suplai lewat pembangkit lain seperti BLTS atau BLTU,” ujar Rahmanto.

Menurutnya, infrastruktur jalan dan listrik adalah kunci utama untuk membuka potensi besar Murung Raya, mulai dari sektor pariwisata hingga pertambangan.

“Sebanyak apapun potensi tambang, emas, batubara, wisata kita, semua itu percuma kalau infrastrukturnya tidak mendukung. Orang tidak akan datang kalau jalannya rusak, jembatannya putus,” tandasnya.

Meski begitu, tantangan membangun Murung Raya sangat besar. 

Selain wilayahnya yang luas dan medan berat, status kawasan hutan juga menjadi kendala. 

Hanya 12 persen dari total luas Murung Raya yang berstatus APL (Area Penggunaan Lain), sisanya masih masuk kawasan hutan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved