Tausiah Menteri Agama

Merawat Kemabruran Puasa dari Ta'abbud ke Isti'anah oleh Menag Prof Dr KH Nasaruddin Umar

Siapa yang mengenal dirinya maka akan mengenal Tuhannya, dan siapa yang mengenal Tuhannya maka dengan sendirinya.

Editor: Haryanto
Dok Pribadi dari Tribun-Timur.com
MENTERI AGAMA - Menteri Agama, Nasaruddin Umar. 

Dalam melaksanakan ta'abbud, manusia harus memperhatikan beberapa hal. Salah satu di
antaranya ialah keikhlasan. 

Sebab ta'abbud tidak bisa mencapai puncak jika dipadati dengan riya, dosa, dan egoisme. Isti'anah adalah akibat yang diperoleh melalui usaha ta'abbud yang sejati. 

Kesejatian ta'abbud dapat diukur melalui tingkat keiklasan dan kekhusyukan ta'abbud itu sendiri. Ta'abbud terkait dengan interaksi positif antara 'abid, Ma'bud, dan 'ibadah. 

'Abid ialah orang yang bersungguh-sungguh bermaksud mendekatkan diri kepada Allah Swt, Ma'bud tidak lain ialah Allah Swt, dan 'ibadah ialah tata cara yang mengatur hubungan interaktif antara manusia sebagai 'abid dan Tuhan sebagai al-Ma'bud. 

Ketentuan yang menjadi rambu-rambu antara 'abid dan ma'bud itulah 'ibadah. Dengan demikian, ta'abbud-isti'anah seperti kata majumk yang tak bisa dipasahkan satu sama lain. 

Pada saat yang bersamaan, antara 'abid, Ma'bud, dan 'ibadah juga tidak bisa dipisahkan. Tidak ada 'abid tanpa Ma'bud dan tidak ada arti 'abid tanpa 'ibadah. 

Demikian pula dengan ta'abbud dan isti'anah, selalu berhubungan dengan ‘abid dan Ma'bud. Wallahu A'lam.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved