Berita Palangkaraya

Tak Kenal Lelah, Semangat Nenek 70 Tahun di Palangka Raya Menggantung Hidup Berjualan Diusia Senja

Ibu Kasiami (70), dirinya terlihat duduk di bagian belakang gerobaknya menunggu pembeli, dan tetap semangat berjualan meskipun tak muda lagi

TRIBUNKALTENG.COM/ MUHAMMAD IQBAL ZULKARNAIN
MENUNGGU PEMBELI - Nenek Kasiami (70), dirinya terlihat duduk di bagian belakang gerobaknya menunggu pembeli di SD Negeri 6 Langkai di Jalan RTA Milono Km 3,5 Palangkaraya, Rabu (12/3/2025). 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Di sudut jalan depan Sekolah Dasar atau SD Negeri 6 Langkai di Jalan RTA Milono Km 3,5 Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, seorang nenek berusia 70 tahun tetap setia berjualan dengan gerobaknya.

Meski usia tak lagi muda, ia masih semangat mencari nafkah dengan menjajakan pop mie, kopi, dan es kemasan kecil kepada murid-murid sekolah dan warga sekitar.

Tampak dirinya duduk di belakang gerobak sederhananya 

Nenek tersebut adalah Ibu Kasiami (70), dirinya terlihat duduk di bagian belakang gerobaknya menunggu pembeli.

Nenek sepuh berkerudung biru malam itu mengakui sudah berjualan di tempat itu sejak 2014. 

Gerobak sederhana yang kini menjadi tempat ia menggantungkan hidup adalah hasil bantuan yang pernah ia terima beberapa tahun lalu. 

Dengan gerobak itu, setiap pagi 06.00 WIB hingga 11.00 WIB ia berdiri melayani para pelanggan kecilnya dengan penuh senyum.

“Saya jualan di sini sejak 2014, sedangkan suami saya juga jualan di Bundaran Joeang (Seth Adjie)” katanya kepada Tribunkalteng.com, Rabu (12/3/25).

Meski tak selalu ramai, Nenek Kasiami tetap bersyukur dengan rezeki yang ia dapat.

“Seharinya saya berjualan di sini kadang dapat Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu, udah ga pernah lagi dapat Rp 100 ribu setelah Pandemi Covid-19. Dulu sebelum Pandemi Covid-19 masih bisa dapat Rp 100 ribu dalam sehari,” jelasnya.

Baca juga: Kisah Mahasiswa Cantik tak Minder Jualan Kopi Satset Gerobakan di Kota Palangka Raya 

Baca juga: Fenomena War Takjil Pasar Ramadan Palangka Raya, Toleransi, Nostalgia dan Peningkatan Ekonomi 

Di usianya yang tak lagi muda, semangatnya untuk terus berjualan tak pernah pudar. Ia berharap bisa tetap sehat agar dapat terus mencari nafkah tanpa merepotkan orang lain.

“Anak saya laki-laki semua berdelapan sudah bekerja, tapi karena sudah pada bekeluarga dan punya anak juga. Ga bisa juga bergantung dikasih mereka terus, makanya saya dan suami ingin terus berjualan,” ucapnya

Kasiami adalah sosok yang membuktikan bahwa semangat dan keteguhan hati dapat mengalahkan usia.

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved