Breaking News

100 Hari Kerja Fairid Zaini

Pelajaran dari Retreat Magelang, Wali Kota Palangka Raya: Implementasi Asta Cita, tak Sekedar Tahu

Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin mengikuti hari kedua retret atau retreat kepala daerah di Magelang.

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Haryanto
Fairid Naparin untuk TribunKalteng.com
FOTO WELFIE - Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin foto bersama (welfie) saat menjalani retreat di hari kedua, di Magelang, Sabtu (22/2/2025) kemarin.  

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin mengikuti hari kedua retret atau retreat kepala daerah di Magelang dengan pemaparan dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) mengenai geopolitik.

Diketahui, retreat kepala daerah ini berlangsung selama sepekan, dari 21 hingga 28 Februari 2025, dan diikuti oleh kepala daerah se-Indonesia yang baru dilantik.  

Program ini bertujuan untuk membekali para pemimpin daerah dengan wawasan tata kelola pemerintahan berbasis good governance serta memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.

Baca juga: Kata Pengamat, 100 Hari Kerja Fairid-Zaini Mendesak Benahi Drainase Kota Palangka Raya Kalteng

Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin foto bersama
FOTO WELFIE - Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin foto bersama (welfie) saat menjalani retreat di hari kedua, di Magelang, Sabtu (22/2/2025) kemarin. 

Fairid Naparin menyambut baik kegiatan ini sebagai ajang pembelajaran sekaligus membangun kolaborasi antarkepala daerah. 

“Retreat ini bagus untuk membangun kekompakan pemerintah, dari pusat sampai daerah, saya rasa itu poin utamanya, kekompakan dan kolaborasi," ujar Fairid Naparin Sabtu (22/2/2025) kemarin. 

Menurut pria yang mempunyai hobi balapan tersebut, kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting untuk menciptakan kebijakan yang efektif dan berdampak luas.

Ia juga menyoroti pentingnya materi yang disampaikan dalam retreat ini, terutama terkait Ketahanan Nasional dan Asta Cita sebagai visi pembangunan nasional. 

“Bukan hanya sekedar tahu atau mengerti, tetapi kepala daerah harus benar-benar paham maksud dan tujuan Asta Cita," ungkapnya.

"Sehingga dapat diimplementasikan dengan baik dan terintegrasi antara pemerintah pusat dan daerah,” jelasnya.

Selama sepekan, peserta mendapatkan pembelajaran dari 40 narasumber. 

Termasuk, para menteri, wakil menteri, pejabat setingkat menteri, serta perwakilan lembaga non-kementerian. 

Beberapa materi utama yang dibahas meliputi Ketahanan Nasional dan Wawasan Kebangsaan, Asta Cita, Program Kementerian dan Lembaga, Tugas dan Fungsi Kepala Daerah, Kepemimpinan dan Komunikasi Politik, serta Team Building.

Untuk menjaga fokus dan efektivitas pembelajaran, peserta tidak diperbolehkan membawa pendamping atau ajudan ke dalam lokasi retreat. 

Biaya penyelenggaraan, akomodasi, dan konsumsi ditanggung oleh Kementerian Dalam Negeri.

Sementara biaya transportasi dan kebutuhan pribadi dibebankan kepada masing-masing daerah melalui APBD. 

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved