Cuaca Kalteng

Cuaca Kalteng, Momen Imlek 2025 dan Musim Hujan Berikut Penjelasan BMKG Palangka Raya

Prakirawan Cuaca BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya, Kalteng, Lian Adrian mengatakan tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan, hujan saat Imlek berkaitan.

Lamsi/Tribunkalteng.com
Kondisi banjir Palangkaraya meluas hingga ke wilayah Ponton, Rabu (17/11/2021). Kondisi terkini, hujan deras masih dirasakan di Kalteng dan Palangkaraya, Selasa (28/1/2025). 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Besok Rabu (29/1/2025) momen Hari Raya Imlek. Cuaca Kalteng masih kerap diguyur hujan. Bagaimana penjelasan BMKG? s

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan Imlek di Indonesia, terkhusus Kalimantan Tengah (Kalteng) Tahun 2025 ini diperkirakan akan turun hujan.

Lantas bagaimana penjelasannya turunnya hujan saat Hari Raya Imlek?

Sebab, hujan di saat Tahun Baru Imlek diyakini akan membawa keberkahan dan keberuntungan yang melimpah.

Prakirawan Cuaca BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya, Kalteng, Lian Adrian mengatakan tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan, hujan saat Imlek berkaitan dengan perayaan Tahun Baru itu sendiri. 

Lian menerangkan, hujan yang turun saat Tahun Baru Imlek terjadi karena perayaan ini memang bertepatan dengan musim hujan di Indonesia.

"Pada bulan tersebut (Imlek, red) Januari hingga Februari di Indonesia masih musim hujan, yang biasanya ditandai dengan curah hujan yang cukup tinggi," ujar Lian Adrian, Selasa (28/1/2025). 

Dia menerangkan, saat ini Indonesia sedang terjadi gangguan fenomena MJO (Madden Jullian Oscillation) dan gelombang Rosby terpantau aktif di wilayah Indonesia.

Serta, lanjutnya, daerah belokan angin dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau di wilayah Kalteng. Kondisi itu mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut. 

Didukung oleh kelembaban udara yang cukup basah, labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal juga meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian besar wilayah Kalteng. 

"Oleh karena itu, meskipun Imlek sendiri tidak memengaruhi cuaca, potensi hujan di Indonesia saat perayaan tersebut cukup tinggi, mengingat periode tersebut memang berada di tengah musim hujan," terangnya. 

Lebih lanjut, ia mengatakan, sistem penanggalan Imlek menggunakan kalender lunar-solar, yakni menggabungkan antara kalender Matahari dan Bulan.

Penggabungan kalender ini membuat perayaan Tahun Baru Imlek selalu jatuh bertepatan di bulan Januari-Februari. 

Di saat bersamaan, pada bulan-bulan sebagian wilayah Indonesia tengah mengalami puncak musim hujan.

"Jadi intinya saat bulan Januari hingga Februari masih termasuk musim hujan. Namun, terlepas dari itu semua, kehadiran hujan ketika Imlek bahkan menjadi ciri khas tersendiri yang dikenal oleh masyarakat Indonesia," tutup Lian Adrian.

(Tribunkalteng.com/Herman)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved