Berita Palangkaraya

BPBD Catat 263 Kejadian Bencana Selama 2024 di Wilayah Kota Palangka Raya, 182 Kasus Karhutla

BPBD Kota Palangka Raya mencatat ada 263 kejadian bencana terjadi di sepanjang 2024, 182 diantaranya merupakan karhutla, kemudian banjir

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
BPBD Palangkaraya untuk Tribunkalteng.com
Foto karhutla yang terjadi di Petik Ketimpun, Kota Palangkaraya yang diambil menggunakan drone, beberapa bulan lalu. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Palangka Raya mencatat ada 263 kejadian bencana terjadi di sepanjang 2024.


Data ini dihimpun dari 1 Januari hingga 17 Desember 2024. Adapun bencana yang terjadi didominasi oleh kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 


Selain itu, kebakaran pemukiman, pohon tumbang dan banjir juga tercatat. 


Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Palangka Raya, Heri Fauzi menjelaskan, banjir dan pohon tumbang dipicu oleh cuaca ekstrem berkaitan dengan hujan deras. 


Sementara untuk karhutla, di tahun ini banyak terjadi pada Juli sampai Oktober 2024 disebabkan cuaca kemarau.


"Sedangkan pada November sampai Desember 2024 terjadi musim hujan, sehingga karhutla menurun," kata Heri Fauzi, Rabu (18/12/2024). 


Dirinya membeberkan dari 263 kejadian bencana, 182 diantaranya merupakan karhutla


Dampak yang ditimbulkan berjumlah 77,46 hektare lahan terbakar. 


Selanjutnya bencana kebakaran rumah atau pemukim. 


"Terkait kebakaran rumah dan pemikiran ini total ada 48 kejadian sepanjang tahun 2024. Dari 48 kejadian itu total ada 118 kepala keluarga (KK) dan 343 jiwa yang terdampak," ucapnya. 


Lalu, kata Heri Fauzi, bencana pohon tumbang juga masuk catatan BPBD Palangka Raya. 


Total ada 31 kejadian pohon tumbang yang ada di wilayah Kota Cantik. 


BPBD Kota Palangka Raya mencatat dari kejadian pohon tumbang tersebut tercatat ada dua rumah yang mengalami merusak ringan dan berat. 


Sementara kerusakan fasilitas umum akibat pohon tumbang ada tiga kejadian yang mana satu kejadian menimpa kabel Wi-Fi dan dua kejadian menimpa kabel listrik. 


"Untuk kerugian yang diakibatkan pohon tumbang tersebut ditafsirkan mencapai puluhan juta rupiah," bebernya. 


Sementara untuk banjir tercatat ada dua kejadian banjir besar. 


Namun, walaupun hanya dua kejadian, Heri Fauzi menyebut dampaknya tidak main-main. 


"Untuk banjir besar sendiri walaupun tercatat hanya dua kejadian, tapi dampaknya mencapai 17.059 kepala keluarga (KK), 59.018 jiwa dan 10.648 rumah yang terdampak," tuturnya. 


Menurut Hari Fauzi, kejadian kebencanaan ini tercatat meningkat dari tahun sebelumnya. 


Bahkan lokasi atau titik-titik kejadian kebencanaan pun ikut meningkat. 


Dia mengungkap beberapa titik rawan kebencanaan semakin meningkat 2024.


Peningkatan jumlah titik rawan ini terjadi karena adanya pertumbuhan penduduk yang memicu peningkatan pembangunan di Kota Palangka Raya. 

Baca juga: Gelar Patroli Rutin, Kalaksa BPBD Palangkaraya Imbau Masyarakat Lapor Kalau Ada Karhutla

Baca juga: Waspada Ancaman Pohon Tumbang saat Cuaca Ekstrem, BPBD Kota Palangka Raya Catat 31 Kejadian 2024


Tidak lupa ia berpesan, kepada warga untuk selalu waspada khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana. 


"Jika melihat ada potensi terjadinya bencana maka lebih baik mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman," tutup Heri Fauzi. 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved