DPRD Kalteng

Anggota DPRD Kalteng Yeni Maria Sebut Lapangan Pekerjaan Lebih Banyak Bisa Mengurangi KDRT

Kesulitan ekonomi disebut menjadi satu di antara pemicu terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) termasuk di Kalimantan Tengah

Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Sri Mariati
ISTIMEWA
Anggota DPRD Kalteng Yeni Maria Marselina Kahta. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Kesulitan ekonomi disebut menjadi satu di antara pemicu terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) termasuk di Kalimantan Tengah

Karena itu, membuka lapangan pekerjaan lebih banyak dinilai bisa meminimalisir KDRT


Hal tersebut disampaikan Anggota DPRD Kalteng, Yeni Maria Marselina Kahta. Dia mendorong agar pemerintah melalui dinas terkait agar bisa membuka lapangan pekerjaan lebih banyak. 


Menurutnya, kasus KDRT perlu diselesaikan dengan kerja sama dinas-dinas terkait, seperti Dinas Ketenagakerjaan dan Dinas Perlindungan Anak dan Perempuan. 


"Banyak faktor sebenarnya, salah satu faktor KDRT ini adalah ekonomi, mungkin karena tidak ada pekerjaan, kesulitan memenuhi kebutuhan sehingga membuat emoi. Perlu lapangan pekerjaan yang lebih banyak lagi agar para kepala keluarga bisa memenuhi kebutuhan," ucap Yeni, Sabtu (7/12/2024). 


Politisi PDI-P itu mengungkapkan, saat ini biaya kebutuahan rumah tangga semakin meningkat. Untuk mengurangi angka KDRT ini perlu kerja sama dari semua pihak termasuk dinas-dinas terkait. 


Menurut Yeni, perlu dilakukan sosialisasi dan pelatihan yang bisa meningkatkan kemampuan tak hanya untuk laki-laki tapi juga perempuan. 


Dari pelatihan itu, kata Yeni, perempuan diharapkan mendapat keahlian yang diharapkan bisa digunakan untuk membantu perekonomian rumah tangganya. 


"Jadi tidak terlalu bergantung dengan suami, karena kebutuhan yang meningkat istri juga bisa turut andil dalam memenuhi kebutuhan keluarga," kata Yeni. 


KDRT, lanjut Yeni, tak hanya istri yang menjadi korban, tetapi suami juga bisa menjadi korban. Karena itu, dirinya berharap, sebelum menikah masyarakat mesti bisa mengontrol emosinya agar tak terjadi kasus KDRT


Dikatakannya, suami dan istri juga perlu bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya agar tidak ada yang merasa terbebani. Dengan begitu, kemungkinan emosi yang memuncak hingga terjadi KDRT bisa diminamilisir. 


Selain suami dan istri, KDRT juga bisa melibatkan anak sebagai pelaku. Hal itu ujar Yeni, juga tak lepas dari orang tua yang tak memiliki pekerjaan tetap sehingga kondisi ekonomi keluarga menjadi buruk. 


Yeni mengaku miris mendengar kasus KDRT di Kalteng yang dipengaruhi faktor ekonomi. Karena itu, dirinya mendorong agar pemerintah bisa lebih banyak membuka lapangan pekerjaan. 


"Misalnya dibuka lapangan pekerjaan termasuk untuk ibu-ibu juga, mereka tidak hanya menjadi ibu rumah tangga saja tetapi bisa mengisi waktu luang dan membantu kebutuhan keluarganya," jelasnya. 


Yeni mengimbau agar para korban berani bersuara ketika mengalami KDRT. Dirinya juga berharap dinas terkait bisa membantu menyembuhkan mental korban KDRT


"Korban KDRT mungkin diancam dan sebagainya, sehingga berpengaruh ke mentalnya, ini juga perlu diperhatikan oleh dinas terkait dan korban juga harus berani berusara," tutupnya.

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved