Kisah Sukses Perajin Jawet Niang

Kisah Sukses Jawet Niang Perajin Rotan Asal Kapuas Kalteng Turun Temurun hingga Generasi Keempat

Kisah sukses Jawet Niang perajin rotan asal Kapuas Kalteng generasi keempat karyanya ataupun produknya sudah menjajal pasaran hampir seluruh Indonesia

Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Sri Mariati
Dok Tribunkalteng.com
Niang saat diwawancarai Tribunkalteng.com di Galerinya Jawet Niang di Kota Palangkaraya, belum lama ini. 

Rasa cinta Niang pada anyaman rotan ini sedang dalam kegundahan. Pasalnya, mayoritas perajin rotan sudah lanjut usia, begitu juga dengan perajin yang bekerja sama dengan Niang. 

Selain faktor bisnis yang membuat produksi usahanya lebih lambat, dia juga khawatir lambat laun tak ada lagi generasi penerus yang melestarikan tradisi menganyam rotan.

Karena kekhawatirannya itu, saat ini Niang sedang mengembangkan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) untuk memfasilitasi para pengrajin rotan. Selain itu lembaga tersebut juga ingin mengenalkan anyaman rotan pada generasi muda.

Tak hanya itu, di beberapa daerah di Kalteng, kerajinan anyaman rotan juga dimasukan ke dalam muatan lokal di sekolah sebagai upaya melestarikan kerajinan anyaman rotan khususnya di kalangan anak muda. 

Satu di antara generasi muda yang masih tertarik untuk melestarikan kerajinan anyaman rotan ini adalah, Peggy Remawa, anak sulung Niang.

Saat ditemui Tribunkalteng.com di galeri Jawet Niang pada Rabu (30/10/2024), Peggy tengah menjelaskan produk perpaduan anyaman rotan dan kulit kepada konsumen. Dia begitu lihai dan fasih memberi penjelasan tentang produk yang sedang dipegangnya.

Kelihaian Peggy menjelaskan produk Jawet Niang pada pelanggan bukan tanpa alasan, dia mengungkapkan, punya rasa ketertarikan terhadap anyaman rotan. Apalagi, gadis 24 tahun ini adalah calon penerus usaha turun temurun keluarganya.

“Saya tertarik sekali dengan kerajinan anyaman rotan dan melanjutkan usaha ini, karena jarang-jarang ada anak muda di Kalteng yang bisa atau meneruskan apa yang sudah dijalani kedua orang tuanya, ini kan juga satu di antara kearifan lokal kita,” ucapnya.

Peggy mengungkapkan, apa yang sudah dilakukan oleh ibu dan neneknya membuatnya terinspirasi untuk melanjutkan usaha Jawet Niang

Meski saat ini masih dalam proses belajar menganyam, dirinya tetap berkontribusi dalam menjalankan usaha keluarganya seperti memasarkan produk. Karena kontribusi Peggy itu juga, Jawet Niang kini banyak dikenal oleh masyarakat khususnya Palangka Raya.

Satu di antara pelanggan yang sering membeli produk Jawet Niang adalah Mira (34). Setelah mengetahui informasi tentang Jawet Niang dari teman dan media sosial, dia tertarik dengan tas rotan yang dipadukan dengan kulit.

“Banyak teman yang menyarankan untuk membeli tas di Jawet Niang ini, karena modelnya bagus. Walaupun tradisional tapi desainnya tidak ketinggalan jaman,” kata dia.

Kekhawatiran Niang mungkin juga dirasakan pelaku usaha pengrajin rotan lainnya. Menanggapi hal itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kalteng, Adiah Chandra Sari mengatakan, memadukan kerajinan rotan dengan nuansa modern seperti yang dilakukan Niang, membuat produk anyaman rotan lebih diminati dan dilirik oleh berbagai kalangan termasuk anak muda.

“Inovasi kerajinan rotan ini bisa mempengaruhi banyak orang, sehingga permintaan terhadap anyaman pun bertambah, dan otomatis membuat pesanan kepada pengrajin rotan juga bertambah,” ujar Adiah, saat ditemui Tribunkalteng.com, Minggu (4/11/2024).

Pemprov Kalteng, kata Adiah, sudah beberapa kali mengadakan pelatihan untuk para pengrajin rotan. Selain itu, Disbudpar Kalteng juga memiliki UMKM binaan khususnya di bidang kerajinan rotan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved