Wapres Gibran ke Palangkaraya

Tari Kolosal Obor Api pada Pembuka Acara MTQ Korpri VII Nasional di Lapangan Kantor Gubernur Kalteng

Tari kolosal atau tari massal yang ditampilkan dari 6 jenis tarian begitu sangat meriah pada Pembukaan MTQ Korpri VII Tingkat Nasional di Kalteng

Penulis: Rizky Akbar Jalaluddin | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Rizky Akbar
Atraksi tarian kolosal tari obor pada pembukaan MTQ Korpri ke-VII yang berlangsung di Lapangan Kantor Gubernur Kalteng, Senin (5/11/2024). 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Pembukaan MTQ Korpri VII Tingkat Nasional di  Kalimantan Tengah (Kalteng,) menampilkan tari kolosal atau tari massal yang ditampilkan dari 6 jenis tarian begitu sangat meriah di sambut antusias dan gemuruh dari para penonton tadi malam, Senin (4/11/2024).

Dalam pembukaan tarian tersebut tampak sejumlah penari iring-iringan, menampilkan terlebih dahulu tarian dengan membawa obor dan bokor yang menampilkan atraksi obor api menyala dengan kostum dan kreasi yang memadukan unsur tradisional dan modern.

Suara tepuk tangan penonton tiba-tiba terdengar, membuat suasana makin meriah saat kobaran api di obor menyala dan membesar karena dilempar bubuk damar.

Tari tersebut merupakan jenis tari obor yang dibawakan dari berbagai sanggar seni di Palangka Raya.

Tampak Sejumlah penari menampilkan gerakan dipadukan secara berkelompok.

Kolaborasi tari masal tersebut menciptakan warna-warni indah dalam pertunjukannya. Selain tari obor, ada juga tari tadas bawo, tari pesisir, tari butterfly, tari hadrah.

Seorang penari dari Sanggar Seni Antang Batuah, Mira mengungkapkan perasaannya sangat senang bisa menampilkan tari yang sudah dipersiapkannya sejak 2 minggu yang lalu, karena bisa disaksikan oleh Wakil Presiden RI.

"Ada sedikit deg-degan, tapi syukurnya saat membawakan tari lancar, karena sudah latihan sejak 2 minggu yang lalu," ucapnya.

Ia berharap, semoga tahun depan acara MTQ Korpri VII Tingkat Nasional bisa lebih meriah lagi.

Di tempat yang sama seorang Aparatul Sipil Negara (ASN) Beny mengungkapkan, ia melihat hal yang luar biasa karena dari berbagai macam jenis tarian yang dikolaborasikan menjadi satu.

"Yang awal-awal buka dengan tarian api itu saya sangat excited melihatnya, rapi dan sangat kelihatan sekali persiapannya matang," ujarnya.

"Menurut saya ini sebuah kekuatan kebudayaan di Kalteng ini yang mengenalkan dari berbagai macam daerah diseluruh Indonesia," terangnya.

Ia mengaku, baru kali ini melihat Kalteng dengan kekayaan tarian budayanya yang luar biasa dipadukan dengan apik atau sangat baik.

Tarian kolosal itu mengungkapkan rasa syukur masyarakat Kalteng, karena keberagama suku, budaya, adat dan agama tetap saling menghormati antara satu dengan yang lainnya.

Baca juga: MTQ Kopri VII Nasional di Palangka Raya Kalteng, Aksi Wapres RI Gibran hingga Hadad Alwi

Baca juga: MTQ Kopri VII Tingkat Nasional di Palangka Raya Kalteng, Persiapan Jelang Hadirnya Wapres RI Gibran

Tarian tersebut menceritakan bahwa Agama Islam dan seni merupakan pilar pondasi yang tak terpisahkan.

Kehadiran Islam di Kalteng memperkuat, memperindah, juga memperkaya budaya di Kalteng dalam makna keindahan karunia Allah SWT di Bumi Tambun Bungai.

Tarian tersebut juga memberi pesan bahwa umat Islam hendaknya selalu mengamalkan ajaran Al-quran agar menjadi insan atau manusia yang berakhlak kebaikan yang berkah di kehidupan serta negaranya.

Karena sejatinya, Islam merupakan agama rahmatan lil alamin atau mewujudkan kedamaian bagi manusia dan alam. 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved