Wujudkan Budaya Membaca, Prodi PGSD Universitas Palangka Raya Kalteng Optimalkan Pojok Baca

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Dalam upaya meningkatkan minat baca dan keterampilan literasi siswa, SDN 4 Menteng Palangka Raya mengadakan program sosialisasi pengoptimalisasian pojok baca yang dipimpin Ketua Pelaksana Program, Wahyu Nugroho, M.Pd, pada Kamis (24/10/2024).

Ini menjadi inisiasi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Prodi PGSD) Universitas Palangka Raya (UPR) dalam mendukung literasi nasional.

"Pojok baca merupakan satu diantara alternatif efektif untuk mendekatkan siswa dengan buku. Dengan menghadirkan ruang baca yang nyaman dan mudah diakses, kami berharap dapat menumbuhkan kebiasaan membaca sejak dini," ungkap Wahyu Nugroho.

Baca juga: Legislator Sengkon Sektor Pendidikan dan Kesehatan Kunci SDM Unggul di Kalteng

Program ini merupakan implementasi dari Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan. 

SDN 4 Menteng yang berlokasi di Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah menjadi salah satu pilot project dalam pengembangan pojok baca yang inovatif di tingkat di SDN 4 Menteng.

Dalam pelaksanaannya, pojok baca didesain dengan konsep yang menarik dan ramah anak. 

Idealnya setiap kelas dipersiapkan dengan rak buku yang berisi berbagai jenis bacaan, mulai dari buku cerita, ensiklopedia, hingga majalah anak yang edukatif. 

"Pojok baca yang kami buat sebagai pilot project, pojok baca dapat menghadirkan suasana yang berbeda dalam pembelajaran membaca dan meningkatkan literasis siswa," tambah Laila Rahmawati, S.Pd, M.Pd.

Sementara itu, Kepala SDN 4 Menteng, Hj Norliana, S.Pd., M.MPd menyambut baik inisiatif ini. 

"Program pojok baca sejalan dengan visi sekolah kami untuk menghasilkan siswa yang cerdas, kreatif, dan berkarakter. Pojok baca di SDN 4 Menteng sudah ada, tetapi belum optimal, pojok baca ini menjadi pilot project yang nanti akan bisa dikembangkan di setiap kelas," ujarnya.

Sosialisasi program ini juga menekankan melibatkan partisipasi aktif dari para guru dan orang tua siswa. 

Para guru dibekali dengan strategi untuk mengintegrasikan kegiatan membaca dalam proses pembelajaran sehari-hari. 

Program literasi tidak hanya dibebankan pada guru tetapi orang tua siswa didorong untuk mendukung program ini dengan membiasakan anak membaca di rumah.

Respon positif terlihat dari antusiasme guru yang hadir. 

Hal ini terlihat dari beberapa guru yang tertarik untuk membawa buku yang sesuai dengan materi yang sedang diajarkan.

Ke depannya, SDN 4 Menteng berencana untuk terus mengembangkan program pojok baca dengan menambah koleksi buku dan mengadakan berbagai kegiatan pendukung. 

"Membudayakan literasi memang tidak bisa instan, tetapi dengan komitmen dan kolaborasi antara guru dan orang tua," tutup Wahyu Nugroho, M.Pd. (*)