Berita Palangkaraya

Pedagang Mi Ayam Viral Bersumpah Didampingi Ketua MUI Palangka Raya, ini Kata Guru H Zainal Arifin

di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jalan W. Sudirohusodo, Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah untuk menunjukan klarifikasinya.

Penulis: Rizky Akbar Jalaluddin | Editor: Nia Kurniawan
Tribunkalteng.com/rizky
di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jalan W. Sudirohusodo, Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah untuk menunjukan klarifikasinya terkait kabar yang beredar di medsos sembari mengucapkan sumpah atas nama Al-Quran, Rabu (23/10/2024). 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Pemilik warung mi ayam yang sempat viral dan jadi perhatian masyarakat akhirnya bertemu 

Dia berada di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jalan W. Sudirohusodo, Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah untuk menunjukan klarifikasinya terkait kabar yang beredar di medsos sembari mengucapkan sumpah atas nama Al-Quran, Rabu (23/10/2024).

Ia saat menjelang pengucapan sumpah dan klarifikasi sedang didampingi bersama Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Palangka Raya, Guru H Zainal Arifin dan juga Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian (DPKUKMP), Samsul Rizal.

Guru H Zainal Arifin menyatakan, bahwa penjual mie ayam ini tidak pernah mencampurkan tikus kedalam baksonya, baik itu dagingnya atau pesugihan-pesugihan dan sudah dibuktikan dengan Humas Polda bahwa ia tidak ada mencampurkan itu.

“Ia sudah mengakui bahwa bakso tersebut penyajiannya sangat berhati-hati dan baksonya InsyaAllah halalan thayyiban, jadi mari sama-sama menyaksikan ia bersumpah, jadi saya mengharap kepada masyarakat Palangka Raya bahwa ia tidak ada membuat bakso bercampur tikus atau kepala tikus, karena ia juga seorang muslim dan memiliki anak buah pekerja, saya mengharapkan kepada masyarakat Palangka Raya juga langganannya silahkan makan dan InsyaAllah halal, kita percayanya dengan sumpah Al Quran firman Allah SWT,” tambahnya.

Lalu tak lama setelah itu, Ketua MUI Palangka Raya, Guru H. Zainal Arifin sedang memegang Al Quran diatas kepala penjual mie ayam tersebut sembari mengucapkan

“bismillahirrahmanirrahim, Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadarrasulullah demi Quran, demi Allah, demi Rasulullah, saya tidak pernah mencampurkan kedalam bakso saya dengan daging tikus atau kepala tikus atau yang tidak halal menurut agama islam, apabila memang saya mencampurkan itu saya rela dikutuk oleh Allah SWT”.

Ia juga menegaskan, bahkan kalau perlu yang memviralkan harus meminta maaf kepada penjual mie ayam tersebut.

Sebelumnya, Manajemen warung bakso dan mie ayam 'Mas Bejo' atau Bakso Bejo Palangka Raya, menyampaikan permohonan maaf melalui media sosial Tiktok atas penemuan kepala tikus pada mie ayam yang mereka jual.

Video permohonan maaf itu diunggah oleh akun Tiktok @Bakso Mas Bejo Pky pada Sabtu (19/10/2024). Dalam video tersebut, Joko, Manajemen Bakso Bejo Palangka Raya, meminta maaf baru menyampaikan baru membuat tanggapan resmi atas penemuan kepala tikus tersebut.

Joko menyebut, pihaknya baru menyampaikan tanggapan karena setelah berita penemuan kepala tikus itu viral pihaknya masih melakukan investigasi baik secara internal maupun eksternal yang terkena dampaknya.

"Pada hari ini, 18 Oktober 2024, atas nama Bakso Bejo Jalan Yos Sudarso Palangka Raya ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas kejadian yang sangat disayangkan. Di mana salah satu pelanggan kami menemukan benda asing dalam makanan yang di pesan," ucapnya dalam video itu.

Penemuan kepala tikus itu juga mengejutkan Joko, karena pada saat itu tidak ada yang komplain dan tiba-tiba viral.

Joko mengungkapkan, penemuan kepala tikus ini tidak sesuai dengan standar kualitas serta pelayanan yang selalu mereka junjung tinggi selama hampir 20 tahun beroperasi.

"Kami telah melakukan invetigasi menyeluruh terhadap kejadian ini dan telah mengambil tindakan tegas untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali," kata Joko.

Sebelumnya, lanjut Joko, Dinas Kesehatan, DPKUKMP, BPOM serta onstansi terkait lainnya juga telah mendatangi Bakso Bejo untuk memberikan saran dan masukan terkait kesehatan produk yang dijual.

"Saran dan masukan dari pihak tersebut akan kami laksanakan sebagai wujud keseriusan kami, dalam merespon beredarnya informasi yang menimpa warung kami," ujarnya.

Joko menjelaskan, pihaknya juga sudah melakukan mediasi dengan korban difaslitiasi Humas Polda Kalteng.

Dia juga berkomitmen untuk meningkatkan kebersihan di seluruh proses pengolahan makanan hingga penyajiannya.

"Saat ini kami telah melakukan berbagai upaya seperti memperketat pengawasan pada setiap tahapan produksi, melakukan pelatihan ulang kepada seluruh karyawan, serta mengadakan inspeksi rutin secara berkala," ungkap Joko.

Sementara itu, Murni, yang juga perwakilan Manajemen Bakso Bejo Palangka Raya, menambahkan, dirinya menyadari bahwa kejadian penemuan kepala tikus itu menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelanggan.

"Kami berharap pelanggan memberikan kesempatan untuk membuktikan keseriusan kami dalam memperbaiki situasi ini," ucap Murni.

Kepala tikus itu ditemukan oleh Yussy, satu di antara pelanggan Bakso Bejo pada Sabtu (12/10/2024).

Menanggapi video permintaan maaf itu, Yussy menyebut pihaknya masih akan menunggu Bakso Bejo untuk melaksanakan rekomendasi dari Pemko Palangka Raya sebelum melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.

Menurut Yussy video permintaan maaf itu mestinya bisa disampaikan lebih awal.

"Masih melihat kondisi selama seminggu ini, silahkan mereka untuk menjalankan rekomendasi dari Pemko dulu," ungkapnya.

(Tribunkalteng.com/rizky) 

 

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved