Ayah Mega Ekatni Ungkap Fakta Detik-detik Anaknya Meninggal, Istrinya Dengar 'Buk Bak' dari Telepon
Gunalan, ayah almarhumah Mega Ekatni mengungkap fakta baru detik-detik sebelum anaknya ditemukan tewas kepada TribunKalteng.com, Kamis (22/08/2024).
Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Haryanto
TRIBUNKALTENG.COM, BARITO TIMUR - Gunalan, ayah almarhumah Mega Ekatni mengungkap fakta baru detik-detik sebelum anaknya ditemukan tewas kepada TribunKalteng.com, pada Kamis (22/08/2024).
Mega Ekatni, 18 tahun diketahui menjadi korban kasus dugaan pembunuhan.
Ia merupakan warga RT 01 Desa Haringen, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.
Peristiwa itu terjadi Selasa (9/7/2024) lalu.
Sudah hampir dua bulan, kasus ini belum menemukan titik terang.
Baca juga: Dijanjikan 2 Minggu Hasil Autopsi Tak Kunjung Keluar, Ayah Almarhum Mega Ekatni Mengaku Kecewa

Kepada TribunKalteng.com, Gunalan masih tidak percaya atas peristiwa tragis yang menimpa putrinya.
Gunalan mengungkapkan kenangan dan cerita bersama dengan anak nomor duanya tersebut.
Ia bercerita hari-hari terakhir sebelum kematian, korban tidak menunjukkan hal-hal mencurigakan seperti rasa takut, cemas atau terancam.
"Biasa saja tidak ada masalah apa-apa. Biasanya dia kalau ada masalah dengan orang atau masalah apa dia cerita ke kakaknya," ujar Gunalan.
Gunalan bercerita, pada malam hari sebelum kejadian, ia bersama keluarga kecilnya sempat makan bakso dekat pegadaian.
"Tidak ada masalah apapun yang dia ceritakan,” bebernya.
Setelah makan bakso, keluarga ini mampir lagi di terminal untuk membeli kue terang bulan atas permintaan almarhum Mega Ekatni.
"Kami sekeluarga lima orang pakai mobil, sampai pulang juga tidak ada masalah apa-apa yang diceritakan Mega," imbuhnya.
Selanjutnya, Gunalan dan istri tidur di rumah dekat Pemandian Talawei.
Sedangkan, ketiga anaknya membawa pulang mobil ke rumah besar di tengah kampung RT 01 Desa Haringen.
Keesokan harinya, keluarga ini beraktivitas seperti biasa.
Gunalan bekerja di perusahaan, sedangkan istrinya penyadap karet.
Gunalan menceritakan kejadian detik-detik sebelum peristiwa tragis yang menimpa putrinya.
"Sekitar pukul 13.00 WIB, anak saya mampir ke rumah dekat pemandian Talawei dan berpamitan ke ibunya untuk menjemput kakak iparnya di Bumi Perkemahan Bangi Wao," ceritanya.
Dirinya menyebut jarak rumahnya yang berada di dekat Pemandian Talawei itu berjarak sekitar 1 kilometer.
"Dari informasi yang saya tahu, anak saya sempat berbalas pesan melalui Facebook dengan kakak iparnya, tapi saya kurang tahu apakah itu memang kakak iparnya atau bukan," bebernya
Namun sekitar 10 menit kemudian sang ibu menerima telepon dari Mega namun tidak ada suara.
"Pas Mega nelepon ibunya tidak ada suara, hanya terdengan suara "buk bak" lalu mati. Entah itu suara HP-nya jatuh atau suara anak saya dianiaya, saya tidak tahu," terangnya.
Merasa khawatir terjadi sesuatu terhadap anaknya, ibu korban lalu bergegas ke Bangi Wao.
Saat mendekati lokasi terlihat asap hitam membumbung dari motor korban yang terbakar.
Sayangnya, ketika tiba di sana korban sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Setengah bagian tubuh korban terbakar dan api yang membakar sepeda motor masih menyala.
Gunalan menduga anaknya dibunuh, karena itu dia berharap polisi cepat mengungkap penyebab kematian anaknya dan menangkap pelaku pembunuhan sadis itu.
"Saya berharap kasus ini cepat terungkap, dan saya harap kalo memang pelakunya masih hidup dihukum seberat-beratnya, ya kalo bisa di hukum seumur hidup," pungkas Gunalan. (*)
Gerak Cepat Polisi Ringkus Pembunuh Nurmaliza, Beredar Video Pengakuan Pacar Diduga Pelaku AJ |
![]() |
---|
Dugaan Pembunuhan Nurmaliza, Terduga Pelaku Berinisial AJ Dikabarkan Diringkus di Yogyakarta |
![]() |
---|
Seorang Pria Ditangkap di Yogyakarta, Diduga Terkait Korban Nurmaliza di Pulang Pisau Kalteng |
![]() |
---|
Disudutkan di Medsos, Mantan Suami Nurmaliza Korban Penemuan Mayat di Pulpis Kalteng Klarifikasi |
![]() |
---|
Bukan Bidan, Paman Korban Sebut Pernah Apoteker atau Perawat saat Ini Lebih Banyak Ibu Rumah Tangga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.