1 Hektare Lahan Terbakar Sambut Kedatangan Presiden Jokowi di Kalteng, 2 Jam Petugas Padamkan Api

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Kedatangan Presiden Jokowi yang melakukan kunjungan kerja atau Kunker di Kalimantan Tengah disambut terjadinya kebakaran lahan sekitar 1 hektare yang terjadi di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Kebakaran lahan yang terjadi di semak belukar kawasan Petuk Ketimpun Palangkaraya tersebut sempat membuat geger warga sekitar semak belukar yang terbakar.

Untung saja petugas damkar langsung melakukan pemadaman dengan cepat sehingga api yang awalnya muncul cukup besar berhasil dengan cepat dipadamkan petugas damkar.

Provinsi Kalimantan Tengah atau Kalteng kini bersiap menghadapi bencana musiman yakni kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Karhutla sendiri mulai melanda Provinsi Kalimantan Tengah tepatnya di Jalan Karya Hapakat, Tjilik Riwut KM. 14 Kota Palangkaraya. 

Dari informasi yang didapatkan sedikitnya seluas lebih dari 1 hektare lahan gambut di lokasi tersebut diamuk si jago merah. 

Mengenai kejadian tersebut dibenarkan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Kalimantan Tengah atau Kepala BPBPK Kalteng, Ahmad Toyib.

Baca juga: Lakukan Mitigasi Bencana Termasuk Karhutla, BPBPK Kalteng Siapkan Anggaran Capai 100 Miliar Lebih

"Pada sore hari ini telah terjadi kebakaran lahan tepatnya pada sore hari ini sekitar pukul 15.00 WIB yang menghanguskan lebih dari 1 hektar lahan gambut," ujar Ahmad Toyib, Rabu (26/6/2024). 

Lanjutnya, setelah berjibaku dengan api selama hampir dua jam, akhirnya api dapat dipadamkan.

"Untuk saat ini sedang dilakukan proses pendinginan dan kita berharap jangan sampai api mencapai pemukim," katanya. 

Terlebih Toyib mengatakan jika kebakaran hari ini merupakan kebakaran yang pertama yang ada di Kota Palangkarya.

Baca juga: Jokowi ke Kotim, Bupati H Halikinnor Berharap Program Pusat Dilaksanakan di Bumi Habaring Hurung

"Untuk kebakaran ini merupakan yang pertama, jadi kita harapkan untuk teman-teman dari pemerintah kabupaten atau kota yang daerahnya sudah ada titik api bisa menaikan status, minimal status siaga dulu," ungkapnya. 

Kepala BPBPK Kalteng itu beralasan jika peningkatan status siaga tersebut bertujuan untuk persiapan kesiap siagaan dalam menanggulangi bencana karhutla. 

"Kita berharap dari peningkatan status siaga tersebut seluruh personel, salpras dan yang lain dapat bersinergi untuk dapat mencegah terjadinya karhutla tersebut," tutupnya. (*) 

(Herman Antoni Saputra)