Breaking News

Festival Budaya Isen Mulang 2024

NEWS VIDEO, Tarian Ritual Penyembuhan Adat Dayak Kalteng Tarik Perhatian Penonton di FBIM 2024

Para penonton di lomba tarian daerah Kalteng tersebut terkesima dengan gerakan dan alur tarian yang ditampilkan dalam lomba di FBIM 2024 tersebut.

Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Fathurahman

Bahan dan alat yang mereka gunakan pun juga hasil dari wilayah adat yang belakangan mulai berkurang.

Aktivitas budaya dan religi suku Dayak di Kalimantan Tengah yang digambarkan peserta lomba tari pedalaman FBIM 2024 memperlihatkan kearifan lokal dalam menjaga lingkungan dan tata aturan sosial.

Meskipun tarian dalam FBIM 2024 memiliki akar sakral, tetapi merupakan kreasi seni tari yang mengikuti aturan dan arahan dari tokoh agama setempat, menjaga pemisahan antara yang sakral bagi masyarakat adat dan sakral yang ditampilkan di panggung FBIM 2024.

Budayawan Kalteng, Gauri Vidya Dhaneswara menjelaskan Masyarakat Dayak, yang terbagi dalam berbagai sub kelompok dengan kekhasan masing-masing, memperlihatkan kedalaman pemahaman akan lingkungan fisik sekitarnya.

"Setiap aktivitas budaya, bahkan yang bersifat religi, merupakan manifestasi dari upaya menjaga lingkungan alam dan tata aturan dalam hubungan sosial," ujar Gauri, Kamis (23/5/2024).

Gauri mengatakan, dalam konteks tarian yang ditampilkan pada FBIM 2024, walaupun bersumber dari praktek ritual yang bersifat sakral. Namun telah mengalami proses kreasi dan pengembangan yang mengikuti aturan dan arahan dari tokoh agama setempat.

"Dengan demikian, meskipun tetap mempertahankan unsur ritual, tetapi terjaga pemisahan yang jelas antara yang bersifat sakral dan profan," sambungnya.

FBIM 2024 menjadi momentum penting untuk memperkenalkan dan mengapresiasi kekayaan budaya dan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Dayak kepada masyarakat luas.

Sementara itu, Juri Lomba Tari Pedalaman, Abib Habibie Igal menjelaskan penampilan seluruh peserta yang menggambarkan ritual adat suku Dayak yang sakral.

Satu di antaranya adalah ritual penyembuhan yang mana suku Dayak melakukan ritual dengan berkomunikasi dengan leluhur untuk membantu penyembuhan.

Ritual yang digambarkan dalam seni tari itu, satu orang penari berperan sebagai trans atau seseorang yang sedang dalam tidak sadar.

Dalam ritual suku Dayak trans akan dirasuki oleh roh leluhur untuk membantu mengangkat penyakitnya.

"Tubuh trans yang ada di Kalimantan tentu berbeda dengan trans yang ada di luar Kalimantan, keunikan trans ini yang sebenarnya menjadi menarik ketika di komposisikan," ujarnya.

Igal menegaskan, terdapat perbedaan antara kesakralan ritual yang dilakukan masyarakat adat Dayak dalam kehidupan dengan yang ditampilkan oleh peserta.

Baca juga: Hobi Main Balogo Sejak Kecil, Arisna Peserta FBIM 2024 Asal Bartim Mudah Tumbangkan Lawan

"Perlu dipahami sakralitas yang ditampilkan berbeda dengan sakralitas yang hidup di masyarakat," terang Igal.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved