Doa dan Amalan Islam

Hadits Tentang Janin dalam Kandungan, Ada Penjelasan Soal Proses Penciptaan Manusia dalam Islam

Hadits tentang janin dalam kandungan, ada penjelasan mengenai proses penciptaan manusia dalam Islam

Editor: Nur Aina
Shutterstock
Hadits tentang janin dalam kandungan, ada penjelasan mengenai proses penciptaan manusia dalam Islam 

TRIBUNKALTENG.COM - Berikut hadits tentang janin dalam kandungan yang akan ditiupkan ruh.

Dalam hadits tersebut juga dijelaskan mengenai proses penciptaan manusia dalam Islam.

Sebelum manusia lahir di muka bumi, Allah SWT meniupkan ruh-Nya ke janin yang masih dalam kandungan ibu pada usia 120 hari (empat bulan) kehamilan.

Dalam surat Shaad disebutkan:

"Maka apabila telah Ku sempurnakan kejadiannya dan Ku tiupkan kepadanya ruh-Ku."(QS: 38:72).

Baca juga: Doa Ibu Hamil Saat Usia Janin di Atas 4 Bulan, Ini Perkembangan Calon Bayi Ketika Sudah Bernyawa

Ruh yang ditiupkan itu sebagai daya jiwa manusia ketika kelak berada di dunia.

Tidak hanya di situ, Tuhan pun mengajak "dialog" untuk meneguhkan keyakinan manusia.

Allah SWT berfirman: "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Hal ini) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lupa terhadap ini." (QS: 7: 172)

Peniupan ruh dan dialog spiritual itu menunjukkan pada hakikatnya manusia sebagai makhluk spiritual yang telah ber-Tuhan sejak di dalam kandungan.

Lantas apa hadits tentang janin dalam kandungan yang ditiupkan ruh?

Melansir melalui PA Samarida, hadits tentang janin dalam kandungan tersebut diriwayatkan dari Abdurrahman Abdullah bin Mas'ud RA yang berbunyi:

إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقَهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمَا نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُونُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُونُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ المَلَكُ فَيَنفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ

فَوَاللَّهِ الَّذِي لَا إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا. رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ

Artinya: "Sesungguhnya salah seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya selama 40 hari berwujud nutfah (mani), kemudian menjadi 'alaqah (gumpalan darah) selama itu juga, kemudian menjadi mudghah (gumpalan daging) selama itu juga. Kemudian diutus seorang malaikat, lalu dia meniupkan roh kepadanya, dan dia (malaikat tadi) diperintahkan menulis 4 kalimat (perkara): tentang rezekinya, amalannya, ajalnya dan (apakah) dia termasuk orang yang sengsara atau bahagia.

Demi Allah, Dzat yang tidak ada sesembahan yang haq selain Dia, sesungguhnya salah seorang dari kalian, benar-benar beramal dengan amalan penduduk jannah (surga) sehingga jarak antara dia dengan jannah itu tinggal sehasta. Namun dia didahului oleh al kitab (catatan takdirnya) sehingga dia beramal dengan amalan penduduk neraka, maka dia pun masuk ke dalamnya. Dan sungguh, salah seorang dari kalian beramal dengan amalan penduduk neraka jika jarak antara dia dengan neraka tinggal satu hasta. Namun dia didahului oleh catatan takdir, sehingga dia beramal dengan amalan penduduk jannah, maka dia masuk ke dalamnya." (HR Bukhari dan Muslim).

Baca juga: Agar Kondisi Janin Terjaga, Ustadz Adi Hidayat Uraikan Doa Ibu Hamil Saat Kandungan Berusia 4 Bulan

Kandungan hadits di atas berisi tentang beberapa hal yang berhubungan dengan manusia, diantaranya berkaitan dengan penciptaan manusia.

Hadits tersebut dalam konteks ilmu bayan, jika dikaitkan dihubungkan dengan surah al-Mu’minun ayat 13-14, merupakan bayan tafsir.

Sebab menjelaskan secara rinci tentang yang tidak dirinci oleh ayat al-Qur’an, bagaimana janin berubah menjadi kholqon akhor adalah karena ditiupkan ruh kepadanya, sehingga dipahami, bahwa keberadaan nuthfah dalam kandungan berlangsung selama 40 hari, kemudian berubah menjadi alaqoh dan setelah 40 hari juga berubah menjadi mudhgoh, setelah 40 hari Allah memerintahkan kepada Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya.

Dengan demikian ruh ditiupkan kepada janin dalam kandungan ketika sudah berusia 120 hari, yang pada waktu itu janin berbentuk lahm.

Adapun proses penciptaan manusia berlangsung melalui lima fase, yakni nuthfah, kemudian menjadi alaqoh, lalu mudhgoh, menjadi izom dan menjadi lahm.

Kondisi janin dalam kandungan sangat tergantung kepada kondisi ibunya.

Kondisi ibu baik secara fisik, maupun secara fsikhis akan mempengaruhi kondisi janin dalam kandungan, termasuk setiap asupan makanan atau minuman yang dikonsumsi setiap hari.

(*)

Baca berita lainnya di: Google News.

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved