Berita Palangkaraya

IRT Diduga Nekat Akhiri Hidup dari Atas Jembatan Kahayan Palangkaraya, Ternyata Ini Penyebabnya

Seorang IRT berinisial NT (39), membuat warga panik karena duduk dan menangis di atas Jembatan Kahayan Palangkaraya, diduga ingin akhiri hidupnya

Penulis: Pangkan B | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM/PANGKAN BANGEL
Seorang IRT berinisial NT (39) saat ditenangkan oleh warga dan Psikolog ERP saat berada di atas Jembatan Kahayan, Kota Palangkaraya, Minggu (24/3/2024) malam. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial NT (39), membuat warga panik karena duduk dan menangis di atas Jembatan Kahayan Palangkaraya, Minggu (24/3/2024) malam.

Tepatnya di Jalan Kapten Piere Tendean, Palangka, Jekan Raya, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Pasalnya, warga yang melihat kejadian tersebut pun langsung berhenti dari kendaraan dan mencoba menenangkan wanita tersebut.

Hal tersebut dikarenakan warga takut jika wanita tersebut nekat melakukan aksi bunuh diri, dengan cara melompat dari atas jembatan ke Sungai Kahayan.

Warga, Pahrurrazi membenarkan, kejadian wanita diduga melakukan percobaan bunuh diri tersebut.

“Jadi saat kejadian kami melihat ada seorang wanita duduk di pinggir jembatan sambil menangis,” terangnya, Senin (25/3/2024) dini hari.

Dirinya melihat hal tersebut pun langsung menghubungi pihak kepolisian dan tim Emergency Response Palangkaraya (ERP).

“Wanita tersebut sudah duduk selama kurang lebih 30 menit pada pinggir jembatan sembari menangis histeris,” ujar Pahrurrazi.

Ia pun mencoba menenangkan wanita tersebut agar tidak nekat melompat, namun dirinya dan warga lainnya diminta pergi oleh wanita tersebut.

“Jadi wanita tersebut naik sepeda motor dan sendirian, motornya terparkir di pinggir jalan jembatan,” ujar Pahrurrazi.

Warga yang berada di lokasi pun sempat menanyakan terkait tujuan wanita tersebut berada di atas jembatan.

percobaa gadirr 2
Psikolog ERP, Widya Kumala bersama dengan IRT tersebut dibawa di Mapolsek Pahandut Palangkaraya untuk ditenangkan, Minggu (24/3/2024) malam.

“Saat kami tanya tujuannya di atas jembatan, wanita tersebut mengatakan mencari tempat untuk menangis,” ujarnya.

Warga pun menunggu dan menjaga agar wanita tersebut tidak melompat darinatas jembatan, sembari menunggu petugas kepolisian datang.

“Kita jaga dan tunggu wanita tersebut, soalnya kami takut melompat atau melakukan percobaan bunuh diri dari atas jembatan,” tuturnya Pahrurrazi.

Beruntung petugas kepolisian dan tim ERP berhasil membujuk wanita tersebut agar menjauhi pinggi jembatan.

Wanita tersebut kemudian dibawa ke Mapolsek Pahandut dan diajak berbicara oleh Psikolog ERP, Widya Kumala.

Setelah diajak mengobrol oleh psikolog, wanita tersebut pun lebih tenang dan mau menceritakan permasalahannya.

Baca juga: Kecewa Pacar Mau Nikahi Perempuan Lain, Gadis Bali Ini Pilih Akhiri Hidup Seusai Baca DM Misterius

Baca juga: Anak Perempuan Nekat Mau Terjun dari Atas Jembatan Kahayan Palangkaraya Ditangani Polsek Pahandut

 “Jadi wanita tersebut berada di atas Jembatan Kahayan Palangkaraya karena mau mengurangi beban hatinya dengan cara berteriak dari atas jembatan,” terang Psikolog ERP, Widya Kumala.

Ia menambahkan, bahwa dirinya tidak tahu kalau ada warga yang melaporkan aksinya tersebut kepada polisi.

“Wanita tersebut hanya ingin melepaskan beban usai bercerai dengan suaminya,” ujar Widya.

Namun, anaknya yang paling kecil ingin selalu bertemu dengan ayahnya, tetapi sudah tidak bisa karena telah bercerai.

“Intinya wanita tersebut berada di atas Jembatan Kahayan Palangkaraya, hanya ingin meratapi nasibnya setelah bercerai dengan sang suami,” tutup Widya Kumala. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved