Breaking News

Bikin Merinding Kepala Bayi Tertinggal di Rahim, Dokter Ungkap Bayi Meninggal Sebelum Persalinan

Miris kepala bayi tertinggal dalam rahim seorang ibu saat proses persalinan, kejadian itu terjadi di Bangkalan, Jawa Timur menjadi heboh dan viral

Editor: Sri Mariati
ISTIMEWA
ILUSTRASI. mendadak heboh dan viral kepala bayi tertinggal dalam rahim seorang ibu saat proses persalinan di Bangkalan Jawa Timur. 

TRIBUNKALTENG.COM – Pengakuan seorang ibu di Bangkalan, Jawa Timur yang kepala bayinya tertinggal di dalam rahim saaat proses persalinan viral di media sosial, dan membuat heboh.

Diketahui ibu bernama Mukarromah, tersebut melakukan proses persalinan di Puskesmas Kedungdung, Bangkalan pada Selasa (5/3/2024) lalu.

 “Sampai di puskesmas saya juga minta rujukan, ingin melahirkan secara operasi di (Kota) Bangkalan. Saya dibawa ke ruang persalinan di belakang, namun saya bilang saya mau minta rujukan. Namun saya mau diperiksa dulu,” paparnya, Senin (11/3/2024), dikutip dari TribunJatim.com.

Menurut Mukarromah, dirinya sempat diberi suntikan pendorong saat proses persalinan, namun bidan menarik bayinya.

“Terus saya tak bisa, tidak kuat, akhirnya patah badannya dan kepalanya di dalam (rahim),” lanjutnya.

Menanggapi kasus tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan, Nur Chotibah telah melakukan audit pada Jumat (8/3/2024) lalu dan dihadiri dokter spesialis kandungan (Sp OG) RSUD Syamrabu Bangkalan serta RS Glamour Surabaya, Kepala Puskesmas Kedungdung serta bidan, hingga Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

“Hasil audit tim yakni IUFD (Intrauterine Fetal Death) atau bayi meninggal dalam kandungan kurang lebih 2 minggu. Umur kehamilan 45 minggu, lewat sekitar 4-5 minggu dari HPL (Hari Perkiraan Lahir),” tuturnya.

Nur Chotibah menjelaskan, Mukarromah tiba di Puskesmas dalam kondisi pembukaan 4.

Proses pembukaan 4 hingga 6 berlangsung cepat bahkan muncul bagian terendah yang sudah nampak di jalan lahir.

“Maka ditolonglah karena sudah di jalan lahir. Di satu sisi kami sudah berkomunikasi dengan pihak rumah sakit."

"Posisi bokong duluan, di samping itu tensi ibunya 180/100 disebut dengan istilah medis Pb atau keracunan kehamilan,” lanjutnya.

Ia menyatakan, bayi sudah meninggal di dalam kandungan sejak dua minggu sebelum proses persalinan.

“Kondisi bayi saat di luar, kulit sudah mengelupas semua karena sudah meninggal dunia dalam kandungan."

"Memang ada dorongan sesuai teknis SoP, ibu ngeden secara pelan, kepala tertinggal itu karena IUFD, tidak ada pengaruh lain,” terangnya.

Baca juga: Seorang Wanita Diamankan Nekat Malahirkan di Kamar Hotel, Bayi Ditinggalkan di Tempat Sampah

Baca juga: Bayi Laki-laki Masih Bertali Pusar, Ditemukan di Warung Makan Banua Anyar RT 15 Banjarmasin Timur

Jenazah bayi telah diautopsi di RSUD Syamrabu Bangkalan untuk mengungkap penyebab kematiannya.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved