Berita Kaltara

Sederet Fakta Kecelakaan Pesawat Perintis Smart Air di Hutan Belantara Kalimantan Binuang Nunukan

Sederet fakta kecelakaan pesawat perintis Smart Air rute Tarakan menuju Binuang, Nunukan, Kalimantan Utar, ditemukan korban selamat dan meninggal

Editor: Sri Mariati
ISTIMEWA
Tim SAR berangkat dari Bandara Malinau menggunakan Helikopter Caracal ke titik jatuh pesawat di belantara Kalimantan Utara, Minggu (10/3/2024). 

TRIBUNKALTENG.COM, MALINAU – Sederet fakta kecelakaan pesawat perintis Smart Air rute Tarakan menuju Binuang, Nunukan, Kalimantan Utara, hilang kontak pada Jumat (8/3/2024) pagi akhirnya berhasil ditemukan.

Pesawat perintis ditemukan pada Minggu (10/3/2024) sore, dan mengevakuasi korban kecelakaan dan perlengkapan pesawat.

Diketahui pesawat perintis Smart Air melayani sejumlah rute perintis di tiga kabupaten dan kota di Kalimantan Utara. Yakni, Malinau. Nunukan dan Tarakan.

Sederet fakta yang dihimpun TribunKaltara.com terkait insiden kecelakaan pesawat perintis Smart Air yang terjadi Belantara Kalimantan sebagai berikut:

- Kecelakaan Bertepatan Peringatan 10 Tahun Insiden MH370

Pesawat perintis Smart Air dilaporkan hilang kontak pada Jumat, 8 Maret 2024 setelah berangkat dari Bandara Juwata, Tarakan menuju rute Perintis di Binuang, Krayan Tengah, Nunukan.

Pesawat lepas landas dari Bandara Juwata Tarakan pada pukul 08:25 Wita menuju Lapangan Terbang Binuang, Krayan Tengah, Nunukan.

Pesawat diestimasikan mendarat di Lapter Binuang pukul 09:20 Wita, dan akan melanjutkan penerbangan ke Bandara Kolonel RA Bessing Malinau, namun hilang kontak di rentang waktu tersebut.

Waktu kejadian insiden ini juga bertepatan dengan peringatan 10 tahun kejadian hilangnya Malaysia Airline MH370.

Dikutip dari Tribunnews.com, kejadian yang masih menjadi misteri ini, terjadi pada hari Jumat, 8 Maret 2014 silam.

Hari dan tanggal kejadian bertepatan dengan insiden yang menimpa 2 kru pesawat pilatus PC6 PK SNE yang dilaporkan hilang di hari dan tanggal yang sama.

- Pilot Bertahan Hidup 3 Hari di Belantara Kalimantan, Teknisi Meninggal Dunia

Sejak dilaporkan hilang kontak, terhitung 3 hari lamanya, dua kru pesawat pilatus milik Smart Air baru dapat dievakuasi pada hari ketiga yakni pada Minggu (10/3/2024) sore.

Titik jatuh ditemukan pada Sabtu (9/3/2024) sore dan baru dapat dievakuasi keesokan harinya karena terbatasnya waktu terbang dipengaruhi kondisi visual di lokasi.

"Setelah kurang lebih 3 hari. Alhamdulillah, korban berhasil dievakuasi dari lokasi ke Tarakan. Kondisi korban, satu selamat, satu meninggal dunia," ujar Pimpinan Tim Rescue di Malinau, Dandim 0910 Malinau, Letkol Inf Alisun.

Tim menemukan Pilot yakni Kapten M Yusuf dalam keadaan selamat dan engineer atau Teknisi, Deni Subali (Alm) diidentifikasi meninggal dunia di lokasi kejadian.

-Lokasi Ditemukan Tim Penolong Kolega Kru

Berkat tanda SOS kepulan asap yang dibuat oleh kru, titik jatuh pesawat berhasil diidentifikasi pada Sabtu (10/3/2024) sore.

Lokasi ditemukan tim penolong menggunakan pesawat pilatus PK SND yang diterbangkan dari Bandara Malinau beranggotakan tim gabungan bersama kolega kerja 2 kru korban.

Sekira pukul 17:00 Wita, setelah mendapatkan laporan penemuan, hasil foto udara yang diambil Tim menggunakan pesawat tersebut dikirim ke Posko Bandara Malinau untuk diidentifikasi.

Tim yang diterbangkan ke sana menemukan lokasi, dan waktu saat itu kurang dari sejam waktu terbang. Kru pesawat pencari menemukan tanda baik, ada api dan asap yang saat itu diyakini dibuat oleh kru yang selamat.

Sebelumnya diberitakan TribunKaltara.com, teridentifikasi pada titik kordinat 3°43'27.60"N, 115°56'32.40" E. Saat kejadian, Helikopter Bwll 412 AD diterbangkan ke lokasi untuk dropping perbekalan dan tim pertolongan pertama.

-Pesawat Membawa Sembako dari Tarakan Tujuan Binuang, Nunukan

Maskapai Smart Air merupakan penyedia jasa penerbangan yang melayani sejumlah rute perintis menuju 2 kabupaten di Kalimantan Utara, Nunukan dan Malinau.

Selain subsidi penerbangan APBN, rute perintis juga melayani penerbangan yang disubsidi APBD Provinsi Kaltara dan APBD kedua kabupaten tersebut.

Di Kalimantan Utara, ada dua maskapai rute perintis yang bekerja sama dengan pemerintah daerah yakni maskapai Susi Air dan maskapai Smart Air.

Baca juga: Take Off dari Bandara Juwata Tarakan, Pesawat Perintis Smart Air Hilang Kontak Menuju Binuang

Baca juga: Kecelakaan Pesawat di Bandara Morowali, Bawa WNA Pekerja Perusahaan Nikel, Tergelincir Saat Landing

Di daerah, ada dua jenis subsidi hasil kerjasama APBD, yakni Subsidi Ongkos Angkut (SOA) penumpang dan SOA Barang.

Pesawat Pilatus milik Smart Aviation PK SNE yang jatuh tersebut sementara melayani SOA APBD dengan membawa muatan 583 kg sembako dan 2 kru pesawat, Pilot dan Teknisi.

Kedua korban telah dievakuasi ke Tarakan. Dari 2 kru yang mengalam kecelakaan tersebut, Pilot ditemukan selamat dan tengah menjalani perawatan. Sementara engineer atau teknisi meninggal dunia di lokasi kecelakaan. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Berikut Fakta Kecelakaan Pesawat Smart Air di Binuang Nunukan, Bertepatan 10 Tahun Insiden MH370

Sumber: Tribun kaltara
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved