Berita Palangkaraya

NEWS VIDEO, Beras Dikabarkan Melambung Pj Wali Kota Palangkaraya Hera Nugrahayu Sidak Pasar Besar

Pj  Wali Kota Palangkaraya, Hera Nugrahayu, bersama sejumlah pejabat instansi lainnya melakukan sidak ke Pasar Besar memantau harga sembako.

|
Penulis: Anita Widyaningsih | Editor: Fathurahman

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Pj  Wali Kota Palangkaraya, Hera Nugrahayu, bersama sejumlah pejabat instansi lainnya melakukan sidak ke Pasar Besar terkait adanya laporan dari masyarakat terhadap harga beras yang dirasa melambung akhir-akhir ini.

Kegiatan sidak tersebut dilakukan Pj Wali Kota Palangkaraya, Hera Nugrahayu dilakukan bersama stakeholders terkait seperti Bulog dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangkaraya.

Dari sidak yang dilakukan Pj Wali Kota Palangkaraya, Hera Nugrahayu tersebut, Pemko Palangkaraya menemukan pedagang beras yang menjual beras SPHP di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Beras SPHP tersebut dijual seharga Rp 60.000, padahal Bulog telah menetapkan HET berada pada angka Rp. 57.500.

Baca juga: Sehari Jelang Pemungutan Suara, Pj Wali Kota Palangkaraya Hera Nugrahayu Tinjau Tiga Lokasi TPS

Baca juga: Pj Wali Kota Palangkaraya Sidak ke Pasar Besar, Temukan Pedagang Jual Beras SPHP di Atas HET

Baca juga: H-3 Natal 2023, Harga Gula, Beras dan Cabe di Pasar Besar Palangkaraya Relatif Tinggi

Saat ditemui awak media, Pj Walikota Palangkaraya Hera Nugrahayu menyampaikan, sidak ini dilakukan sebagai intervensi, dan melihat kondisi langsung dilapangan.

“Tadi ada satu penjual, distributor yang menjual agak jauh diatas harga HET. Ini selisihnya cukup besar, sehingga kita ingatkan pedagangnya supaya tidak menjadi contoh bagi yang lain,” sebut Hera.

Ia menambahkan, kondisi yang belum panen saat ini juga mempengaruhi kenaikan harga beras.

Sehingga Pemko Palangkaraya melakukan berbagai strategi satu di antaranya dengan mengkonsumsi beras SPHP terlebih dahulu.

“Agar terjadi keseimbangan harga kembali, kita akan pantau terus, nanti dari Bulog mungkin ada intervensi lain. Kita akan perluas lagi gerai TPID kita kemarin sudah kita di Pasar Kahayan, akan kita perluas di Pasar Kelampangan,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Pimpinan Wilayah Bulog Kalimantan Tengah, Budi Cahyanto menyebut.

Kenaikan harga beras ini juga merupakan efek terjadinya El Nino yang melanda di daerah produsen beberapa waktu lalu. Sehingga masa tanam menjadi mundur,

“Kondisi beras saat ini sedang naik, naik ini efek dari El Nino yang kemarin terjadi di wilayah produsen sehingga memang tanam menjadi mundur. Kalau tanamnya mundur pastilah panennya juga ikut mundur, kalau panen mundur pasti ada kekurangan pasokan ke pasar. Mudah-mudahan kurangan pasokan pasar bis akita penuhi seluruhnya,” jelasnya.

Ia menambahkan terkait termuan harga lebih tinggi pada sidak pasar kali ini, pihaknya telah memonitor pedagang tersebut memiliki track record yang kurang baik.

“Makanya kita setop, tadi sendiri saya kaget kok ada di dalem (SPHP). Setelah saya konfirmasi dia ngambil dari pengecer lain, jadi karena dari pengecer lain mungkin sudah 57.500 akhirnya di jual 60,” sebutnya.

Kemudian, pihaknya berencana akan terus melakukan monitor, dan ia meminta kepada masyarakat untuk terus melaporkan jika menemukan beras SPHP yang di jual lebih dari 57.500. (*)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved