Nenek Sinar 8 Hari Hilang di Hutan
Nenek Sinar 57 Tahun Ditemukan Selamat usai Hilang 8 Hari di Hutan, Keluarga Gelar Ritual Sangiang
Diketahui, Sinar berusia 57 tahun sebelumnya disebut 50 tahun, hilang di dalam hutan Petuk Barunai, Kota Palangkaraya.
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Rasa syukur diucapkan oleh segenap keluarga Sinar, seorang nenek yang berhasil ditemukan setelah hilang selama delapan hari di hutan.
TribunKalteng.com, menemui Ibu Sinar di rumahnya, di Jalan Palangkaraya-Gunung Mas, Tumbang Talaken, Gunung Mas, Kalimantan Tengah, pada Sabtu (25/11/2023).
Diketahui, Sinar berusia 57 tahun sebelumnya disebut 50 tahun, hilang di dalam hutan Petuk Barunai, Kota Palangkaraya.
Korban ditemukan selamat oleh Tim SAR Gabungan pada Minggu (19/11/2023) lalu.
Korban dinyatakan hilang di hutan Hutan Petuk Barunai Palangkaraya, sejak Minggu (12/11/2023) lalu.
Baca juga: Wanita 50 Tahun Hilang 8 Hari di Hutan Petuk Barunai Palangkaraya Ditemukan Selamat oleh Tim SAR
Lebih lanjut, Sinar hilang saat hendak pulang menuju pondok yang biasa digunakannya saat berkebun di kawasan tersebut.
Anak Sinar, Majan menceritakan, dirinya dan keluarga sempat melakukan ritual pencarian terhadap ibunya tersebut.
“Kami melakukan ritual Sangiang yang biasanya digunakan untuk mencari orang hilang, terutama di hutan dan di sungai,” terangnya saat berbincang dengan TribunKalteng.com.
Pihak keluarga sangat panik dan sedih, karena istri, ibu, sekaligus nenek yang mereka cintai hilang dan belum ditemukan.
“Kalau sedih sudah pasti, tapi kami sempat mencoba menggunakan orang pintar untuk mencari keberadaan ibu kami,” ungkap Majan.
Anak pertama Sinar tersebut mencoba berbagai cara agar sang ibunda pulang kembali ke rumah dalam keadaan selamat.
“Ritual Sangiang dilakukan untuk mecari keberadaan ibu kami. Setelah berhasil ditemukan, kami kembali melakukan ritual kedua tersebut sebagai bayaran,” terangnya.
Baca juga: Cerita Gilang Bocah 5 Tahun Tersesat di Hutan 3 Malam, Bertahan Hidup Makan Durian, Ayah Ibu Hilang

Saat melakukan ritual di rumahnya dengan memberikan seserahan berupa seekor babi dan 10 ekor ayam.
“Karena kami meminta orang tua kami selamat, jadi kami berjanji akan membayar seperti yang diminta oleh orang pintar tersebut,” ujarnya.
Ia percaya yang disebutkan oleh orang pintar tersebut, bahwa ibunya dalam keadaan sehat dan masih hidup.
“Ternyata betul apa yang dikatakan orang pintar tersebut, makanya kami memenuhi janji kami untuk membayar ritual,” jelas Majan.
Saat didatangi oleh Tribunkalteng.com, rumah Sinar sedang bersiap-siap untuk melaksanakan Ritual Sangiang.
Ritual Sangiang tersebut akan dilaksanakan pada malam hari, sebagai ucapan syukur atas ditemukannya Sinar dalam kondisi sehat. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.