Liga Spanyol

Xavi Hernandez Frustasi Usai Dipermalukan Jude Bellingham di Barcelona vs Real Madrid

Pelatih Barcelona Xavi Hernandez merasa frustrasi setelah kalah 1-2 di El Clasico dari Real Madri

Editor: amirul yusuf
TWITTER.COM/SQUAWKA
Pelatih Barcelona Xavi Hernandez merasa frustrasi setelah kalah 1-2 di El Clasico dari Real Madrid 

TRIBUNKALTENG.COM - Hasil El Clasico, pelatih Barcelona Xavi Hernandez merasa frustrasi setelah kalah 1-2 dari Real Madrid dalam pertandingan yang menurutnya pantas dimenangkan oleh timnya.

Ilkay Gundogan membuka skor tetapi dua gol di babak kedua dari Jude Bellingham, termasuk gol penentu kemenangan pada menit ke-92, membuat Madrid meraih poin di Stadion Olimpiade.

Kemenangan ini membawa Real Madrid kembali ke puncak LaLiga, memiliki poin yang sama dengan Girona dan unggul empat poin dari Barcelona, ​​yang tetap berada di peringkat ketiga.

“Ringkasan pertandingan ini sangat sederhana,” kata Xavi dalam konferensi pers pasca pertandingan, dikutip Minggu, (29/10/2023).

Baca juga: Transfer Liga 2, Persiraja Cuci Gudang dan Persela Datangkan Eks Pemain Arema FC

Baca juga: Permintaan Carlos Fortes Jelang PSIS Semarang vs Persija Jakarta Live Indosiar di Liga 1 2023

Real Madrid memberi Barcelona kekalahan LaLiga pertama mereka musim ini dalam derby el Clasico.

“Kami memiliki 60 menit yang sangat bagus dan mencetak satu gol. Madrid memiliki 20 menit yang bagus dan mencetak dua gol," kata Xavi.

Xavi beralih ke formasi tiga bek untuk pertandingan tersebut, dengan Ronald Araújo dipasangkan dengan Andreas Christensen dan Iñigo Martínez di pertahanan dan João Cancelo dan Alejandro Balde bertindak sebagai bek sayap.

Barca memulai dengan baik, dengan Gundogan mencetak gol sejak awal.

Tendangan Fermín López dan Martínez kemudian membentur tiang gawang untuk tim tuan rumah.

Sementara Kepa Arrizabalaga melakukan penyelamatan bagus terhadap Araújo sebelum Madrid membalikkan keadaan.

Saat unggul 1-0, Barca sebenarnya memiliki peluang bagus buat menambah gol.

Mereka merasa berhak mendapatkan penalti ketika Ronald Araujo terjatuh akibat ditarik Aurelien Tchouameni.

Insiden yang terjadi di kotak terlarang saat menyambut sepak pojok sebelum istirahat itu tidak digubris wasit Gil Manzano.

Wasit tidak merasa perlu mengevaluasinya melalui VAR.

"Sepertinya itu penalti untuk saya," kata Araujo.

"Saya mencoba menembak dan dia menarik saya ke belakang."

"Wasit setidaknya bisa meninjaunya lagi. Itu keputusannya dan kami harus melanjutkannya."

"Menyedihkan karena itu aksi pelanggaran yang jelas," kata bek asal Uruguay.

Ihwal kontroversi ini, Xavi tak mau terlibat lebih dalam.

Eks maestro lini tengah Barcelona tak mau mengemis-ngemis guna menuntut tendangan penalti dan menyalahkan wasit.

Sebaliknya, Xavi mengimbau agar pasukannya memperbaiki kinerja dalam memanfaatkan peluang.

Dari 15 tembakan berbanding 13 milik Madrid, Barca hanya sukses mengonversi satu menjadi gol.

"Saya tak melihatnya. Di ruang ganti, mereka membicarakan soal penalti," ujarnya.

"Tapi kami tidak kalah karena wasit, melainkan karena kami tidak mengonversi peluang dan mendapatkan kekalahan tak pantas," imbuhnya.

Hasil El Clasico pekan ini melontarkan Real Madrid kembali ke pucuk klasemen Liga Spanyol.

Sama-sama meraup 28 poin dengan Girona, Los Blancos berhak menduduki kursi teratas karena unggul selisih gol.

Mereka memimpin 4 angka di atas Barcelona, yang menempati peringkat ketiga.

“Seperti yang saya katakan, dari sudut pandang saya, kami mendominasi selama 60 menit,” tambah Xavi.

Tetapi itulah sepak bola, jika tidak mencetak gol kedua. Timnya memiliki lima atau enam peluang untuk mencetak gol.

Real Madrid punya peluang tiga, tetapi mereka mencetak dua gol dalam el Clasico.

"Madrid memiliki hal itu dalam permainan mereka. Kami tidak cukup klinis. Saya pikir rencana kami berjalan dengan baik," lanjut Xavi.

Mungkin Xavi melebih-lebihkan, tetapi Real Madrid membuat timnya menderita di akhir pertandingan.

"Tapi sejujurnya saya pikir jika ada yang ingin memenangkan pertandingan, maka itu akan terjadi untuk tim kami. Kami pantas menang," ungkap Xavi.

Ditegaskannya timnya mengendalikan Madrid dengan baik. Mereka tidak menciptakan banyak peluang.

Satu tembakan dari luar kotak penalti dan kemudian Luka Modric tidak menguasai bola di akhir dan Bellingham memanfaatkannya untuk mencetak gol.

Kekalahan tersebut merupakan yang pertama bagi Barca di semua kompetisi musim ini dan yang pertama di kandang sementara mereka di Montjuic.

Baca juga: Kontroversi Pemain Inter Miami Raih Award dari MLS, Lionel Messi Disebut Harus Kesal

Dimana mereka bermain sementara di sana saat stadion Camp Nou sedang dibangun kembali.

“Ini tidak berakhir di sini. Pesannya adalah jalan masih panjang. Ini baru pertandingan ke-11 musim ini dan kami ingin memenangkan LaLiga," harap Messi.

Kalah di kandang dari Real Madrid dikatakan Xavi tidaklah memuaskan dan itu tentu tidak diinginkan.

"Kami frustrasi dan kesal karena kami pantas mendapatkan hasil yang lebih baik, namun kami harus terus maju," ujar Xavi.

Timnya telah bermain bagus dan meski hasilnya buruk, performa tim merupakan sebuah langkah maju di Laliga.

(TRIBUN KALTENG)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved