Misteri Rivan Nurmulki Terpental dari Timnas Voli Putra Terungkap, Ini Pengakuan Soal Sanksi 1 Tahun
Tak hanya itu, Rivan Nurmulki bahkan terancam sanksi tidak boleh bermain bersama Timnas Voli Putra Indonesia selama 1 tahun
TRIBUNKALTENG.COM - Banyak yang mempertanyakan ketiadaan Rivan Nurmulki dalam Timnas Voli Putra Indonesia dalam beberapa event internasional, dan tidak ada jawaban sehingga seakan menjadi misteri.
Padahal, selama ini Rivan Nurmulki menjadi salah satu andalan Timnas Voli Putra Indonesia, termasuk saat meraih emas SEA Gams 2023.
Namun, setelah itu Rivan Nurmulki tidak dipanggil oleh PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia) dalan sejumlah event internasional.
Kini, atlet berusia 28 tahun itu juga tidak termasuk dalam skuat Timnas Voli Putra Indonesia untuk Asian Games 2023 di Hangzhou, China, 19-26 September 2023.
Baca juga: Lagi-lagi Tanpa Rivan Nurmulki, PBVSI Rilis 14 Pemain Timnas Voli Putra untuk Asian Games 2023
Baca juga: Tanpa Rivan Nurmulki Indonesia Kalah Tipis dari China di Voli Putra Asia 2023, SBY Bingung Cari Link
Tak hanya itu, Rivan Nurmulki bahkan terancam sanksi tidak boleh bermain bersama Timnas Voli Putra Indonesia selama 1 tahun.
Sebenarnya apa yang terjadi?
Awalnya Rivan Nurmulki tidak tidak tampil pada Kejuaraan Voli Asia 2023 pada 19-26 Agustus 2023 karena alasan pengunduran dirinya dari kepolisian dan urusan keluarga.
Namun, dia justru bermain di Kapolri Cup 2023 memperkuat tim Kaltim.
Berdasar aturan AD/ART, pemain timnas tidak boleh bermain pada Kapolri Cup karena persiapan Asian Games 2023.
Terkait masalah yang membelitnya itu, Senin (11/9/2023), Rivan Nurmulki dipertemukan dengan pengurus PBVSI oleh Menpora Dito Ariotedjo.
"Ya puas (dengan mediasi tadi). Saya masih menunggu keputusan (PBVSI). Pak Bambang (Dewan Pengawas PP PBVSI, Bambang Suedi) bilang ada kemungkinan saya di-banned (tidak boleh bertanding dengan Timnas Voli Putra Indonesia selama maksimal 1 tahun."
"Kemungkinan iya (sanksi satu tahun), tetapi saya belum bisa menjelaskan. Takut salah lagi nanti ngomongnya. Tadi beliau berbicara begitu," kata Rivan Nurmulki usai pertemuan.
Pemain di posisi opposite tersebut mengaku tidak terlalu khawatir dengan ancaman sanksi yang akan menimpanya.
"Tidak ada, tidak tahu juga. Kesalahan saya fatal atau tidak sebenarnya karena yang menilai orang lain," ucap Rivan Nurmuli.
Dia mengakui bermain di Kapolri Cup 2023 menjadi penyebab adanya ancaman sanksi.
"Ya waktu itu saya tidak ikut AVC Championship (Kejuaraan Asia) dan saya bermain di dalam negeri (Kapolri Cup 202). Kalau tidak boleh bermain, pekerjaan saya itu bemain voli tuh, kecuali saya ikut event ke luar negeri juga," tutur Rivan.
"Atau itu mungkin okelah. Cuma kalau itu tadi saya ya sudah. Legowo saja kalau memang itu menjadi masalah."
Menurut Rivan Nurmulki, saat dia memutuskan membela Kaltim pada Kapolri Cup 2023, dia tidak mendapat teguran dari PBVSI.
"Saya benar tidak tahu. Di pikiran saya, saya anggap kayak bermain tarkam dan saya hanya bemain sekali saja. Saat ikut Kapolri Cup saya tidak tahu ada teguran," ujarnya.
Sebelumnya, Kapolda Kaltim sudah dihubungi oleh Ketua Umum PBVSI Imam Sudjarwo agar Rivan Nurmuli tidak berpartisipasi pada Kapolri Cup.
"Iya, tetapi waktu itu beliau mengajak saya bermain lagi. Saya serba salah harus bagaimana," ujar Rivan.
"Teguran tidak langsung ke saya, tetapi ke Kapolda. Saat saya dipanggil, PB sempat bicara, tetapi waktu itu pikiran saya, teman-teman di sana (Kejuaraan Voli Asia, Iran). Saya di dalam negeri, masak tidak boleh bermain. Saya tidak tahu juga kalau memang begini situasinya."
Rivan menjelaskan bahwa teguran dari PBVSI itu hanya berupa larangan tidak usah bermain pada Kapolri Cup. Namun, tidak diberikan alasannya.
"Tidak boleh main begitu saja. Saya kan kerjanya main voli. Seperti wartawan kalau dibilang tidak usah membuat konten bagaimana?"
Menurut Rivan, namanya masuk untuk memperkuat Kaltim pada Kapolri Cup 2023 sudah sejak lama.
"Dari awal meeting sudah masuk namanya, tetapi saya awal-awal tidak ikut bermain karena banyak urusan sidang di Surabaya terus ada panggilan PB tidak ikut main," ucap Rivan.
"Cuman pas kemarin tanggal 15 Agustus saya sudah selesai sidang (kepolisian). Nah kebetulan sudah beres, tanggal 16 Agustus diajak main. Ya sudah saya datang dan setelah bermain langsung pulang."
Terkait mediasi, Rivan mengungkapkan bahwa hasilnya positif.
"Kita tunggu ke depannya bagaimana nanti karena masih menunggu sidang selanjutnya dari PB. Saya masih menunggu itu. Saya tidak tahu sidangnya kapan. Mungkin setelah Asian Games," kata Rivan.
"Kepastiannya kapan tidak tahu (sidang PBVSI). Kalau dipanggil, saya akan datang. Kalau misal saya memiliki kesalahan, tadi saya juga sudah minta maaf. Kalau emang saya bermain kemarin salah, saya minta maaf."
"Tetapi, kalau sampai kena sanksi bagaimana ya. Kayaknya tidak seperti itu (sanksi 1 tahun) karena profesi saya bermain voli," kata Rivan.
"Kami tidak ada komunikasi sama sekali, tetapi cuma tadi masalahnya itu. Ya sudah tidak apa-apa. Kalau saya tidak apa-apa, legowo saja. Cuman harapan saya mendapat sanksinya jangan yang tidak boleh bermain," tutur Rivan.
"Ibaratnya saya kerjanya voli. Kalau tidak boleh main voli bagaimana?"
Ketika PBVSI mengumumkan 14 nama untuk Asian Games 2022, Rivan Nurmulki mengaku hanya mengetahui pencoretan namanya dari sosial media yang viral.
"Tetapi, ya sudah tidak apa-apa. Tetap positif saja, mungkin regenerasi. Tidak tahu kalau ada masalah kemarin saya bermain (di Kapolri), tahunya baru tadi. Oh ya sudah berarti ya saya minta maaf tadi, mau bagaimana lagi."
Soal tidak cocok dengan pelatih, pemain asal Jambi itu membantahnya.
"Kata siapa itu? Ya apa ya, namanya atlet ada aja sih kalau di dalam tim. Kami hanya mencoba menyampaikan aspirasi saya sendiri sih, tidak sampai tidak mau. Tidak ada masalah soal kecocokan dengan pelatih," kata Rivan.
Rivan juga membantah dia menyendiri selama membela Indonesia pada AVC Challenge Cup di Taiwan.
"Tidak (menyendiri) lah.Kami bareng-bareng kemarin di Taiwan. Kalau saya sama teman-teman lain tidak ada masalah, jadi selama ini saya tidak ada masalah."
"Intinya masalah tadi karena saya bermain dan sekarang tinggal menunggu keputusan sidang selanjutnya. Saya berharap masalah ini cepat selesai," ucap Rivan.
Soal Solidaritas dengan Yudha (Mardiansyah Putra) dan Nizar (Julfikar), Rivan menjelaskan bahwa ada kemungkinan.
"Kalau saya mungkin di situ ada. Cuma yang bisa menilai, orang yang penikmat voli ya. Jadi, kami lihat event-event selanjutnya saja masih bisa bener-bener bisa bermain atau tidak, intinya itu saja. Kalau saya tidak ada kecenderungan kesitu (solidaritas)," tutur Rivan.
Rivan ke depan mengakui bahwa dia masih ingin memperkuat timnas voli putra Indonesia.
"Ya masih mau. Siapa sih yang tdak mau? Tetapi, kalau yang kemarin itu saya memang sidang, sudah putusan (keluar kepolisian). Kalau saya tidak datang lagi bagaimana? dan saya hanya izin untuk satu event saja," ujarnya.
( Bolasport.com )
| Kapolda Irjen Iwan Kurniawan Dilantik jadi Ketum PBVSI Kalteng, Pembinaan dan Regenerasi Atlet Lokal |
|
|---|
| Jadwal Baru dan Daftar 12 Tim Livoli Divisi Utama 2025 Banten Babak 1, Misi Bogor LavAni Navy |
|
|---|
| Daftar 7 Pemain Terbaik SEA V League 2025: Boy Arnez MVP, Ranking Voli Dunia Indonesia Terbaik ASEAN |
|
|---|
| Hasil Akhir Indonesia vs Vietnam: Menang, Rivan Nurmulki dkk Puncaki Klasemen SEA V League 2025 |
|
|---|
| Jadwal SEA V League 2025 Leg 2 Live Indonesia vs Filipina Pembuka, cek 14 Pemain Timnas Voli Putra |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.