Berita Palangkaraya
Sekjen PDIP Soroti Program Food Estate, Pengamat Menilai Bagian Dari Kontrol Terhadap Pemerintah
Program ketahanan pangan Food Estate yang dilaksanakan pemerintahan Jokowi disorot Sekjen PDIP Hasto, Pengamat Menilai bagian dari kontrol pemerintah.
Penulis: Lidia Wati | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Program ketahanan pangan Food Estate yang dilaksanakan pemerintahan Jokowi disorot Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Pengamat Menilai bagian dari kontrol pemerintah.
Suasana politik nasional makin memanas, mendekati Pemilu 2024, sampai-sampai Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaluarkan pernyataan keras soal program Food Estate.
Program Food Estate yang menjadi perhatian banyak pihak terutama di Kabupaten Gunung Mas Kalteng untuk penanaman Singkong yang terhenti pelaksanaanya, akibat alasan tidak cukup dana.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik Universitas Palangkaraya, Jhon Retei Alfri Sandi menilainya biasa saja, karena partai memiliki hak sebagai kontrol pemerintah.
"Kalau kita lihat lebih sesksama, saya lebih melihat dalam sistem pemerintahan presidensial," katanya, Kamis (17/8/2023).
Baca juga: NEWS VIDEO, Program Food Estate Gunung Mas Tak Berjalan Baik, Kenapa Ditangani Kemenhan ?
Baca juga: Teras Narang Pertanyakan Food Estate Gunung Mas Ditangani Kemenhan, ke Mana Kayu Tebangannya?
Baca juga: Walhi Kalteng Soroti Program Food Estate Gunung Mas, Ungkap Dampak Lingkungan Jika Mangkrak
Menurutnya dilihat dari perspektif sistem presidensial, juga dengan kepartaiannya yang diusung PDIP adalah Jokowi sebagai priesiden.
Sistem pemerintahan presidensial itu dari yang sebelumnya partai pengusung itu kan dari PDIP bagaimana mereka bisa mengawal kadernya yang duduk dalam kekuasaan eksekutif. Unutk menjalankan tugas eksekutifnya itu hingga berakhir masa jabatan.
Meskipun sebenarnya tidak ada yang dilarang terhadap yang dilakukan oleh partai karena dia berbicara di musim politik informal.
"Politik infrastruktur itu adalah lembaga-lembaga politik formal negara salah satunya adalah DPR jadi salah satu kekuasaan legislatif itu ada di infrastruktur politik, sehingga semestinya pada saat kemudian partai politik pengusung kadernya atau dalam bahasa PDIP itu adalah tugas partai, maka hal terpenting secara moral mereka punya tanggung jawab bagaimana keadaannya bisa menjalankan kekuasaan pemerintahan itu dengan baik," sebutnya.
Namun kemudian mungkin PDIP seolah-olah berlawanan dengan kebijakan pemerintahan dengan kemudian kritik terhadap partai yang menyusun pemerintah itu moral dan secara organisasi.
Terhadap partai yang mengusung pemerintah, kebijakan-kebijakan pemerintah. Kalau kita melihat dalam sistem pemerintahan misalnya PDIP sendiri sebenarnya kalau saya lihat dalam banyak literatur mengatakan petugas partai.
"Itu bukan berarti kemudian bahwa apa yang menjadi keputusan di pemerintahan presiden misalnya, partai mengendalikan hak itu melalui fraksi-fraksi di lembaga, suprastruktur politik. Kemudian tidak tabu juga kemudian memiliki pandangan atau sikap yang berbeda karena itu adalah fungsi kontrol pemerintahan," tegasnya.
Ia mengungkapkan pertanyaan yang menarik sebenarnya dalam pemberitaan menyangkut tentang seorang sekretaris jenderal partai PDIP mengusung pemerintah yang berkuasa hari ini.
Kemudian mengkritik kebijakan itu dalam kapasitas apakah memiliki sikap yang berbeda karena menyangkut tentang seorang sekretaris jenderal.
Kemudian dalam kapasitas itu apakah sebagai sekretaris jenderal partai ataukah kemudian itu juga berimplikasi kepada sikap dari praktik-praktik partai itu yang ada di lembaga legislatif.
Menurutnya, jika Sekjen PDIP berimplikasi kepada bagaimana arah hubungan ataupun arah kebijakan partai terhadap kader-kadernya di parlemen, dalam hal ini adalah fraksi-fraksi PDIP terhadap kebijakan eksekutif kebijakan presiden sebagai kepala pemerintahan maka ini menjadi bagian dari kontrol.
" Menurut saya sebagai sistem demokrasi partai juga punya kewenangan berada di lingkungan masyarakat maka itu tidak menjadi persoalan," ujarnya.
Kemudian ucapan menyangkut food Estate ini seperti itukah adanya penilaian itu, masyarakat Kalimantan Tengah terutama yang menjadi objek dari proyek strategi nasional ini juga bisa merasakan apakah kemudian dengan kehadiran food Estate ini memang memberikan kemanfaatan optimal bagi masyarakat.
" Kemudian masyarakat mana yang diberikan penetapan itu apakah kemudian hanya sekelompok masyarakat di wilayah tertentu saja ataukah kemudian food Estate ini memberikan implikasi multiplayer efek," ujarnya.
Jika Proyek Food Estate ini sebagai penyumbang padi penyangga ketahanan pangan Indonesia, maka sejauh mana proyek-proyek itu direalisasikan.
"Proyek food Estate juga seolah-olah hanya gaungannya yang besar tetapi kemudian bagaimana kemanfaatannya dampaknya untuk masyarakat," ujarnya bertanya.
Kmeudian yang harus diinformasikan kepada masyarakat Kalimantan Tengah secara luas bahwa hadirnya proyek tersebut menghabiskan uang cukup besar. Apakah dengan food Estate singkong yang ada di Gunung Mas itu terlihat berbagai kegiatan yang perlu diwujudkan oleh pemerintah pusat ?
Selama ini yang dirasakan masyarakat Kalteng, tidak pernah hilang dari pikiran kita hadirnya lahan sejuta hektar yang ternyata tidak membawa pemanfaatan optimal dan malah memberikan banyak beban kepada masyarakat.
Sehingga jangan memberikan beban kepada pemerintah daerah terkait persoalan-persoalan yang dihadapi di daerah ini. Tentunya ini harus dipikirkan.
"Jadi saya kira kontrol dari partai politik terutama dari petinggi partai harusnya di cermati benar-benar oleh pemerintah saat ini, sehingga pada saat pemerintah mengakhiri masa kepemimpinnya. Presiden bisa mengakhiri kekuasaan dengan baik dan meninggalkan hal yang bermanfaat bagi masyarakat secara nasional," harapnya.
Terkait sorotan partai atau seperti apa terkait penyerangan apapun itu di tahun politik. " Saya kira hal yang biasa, kadang apa yang muncul dipermukaan tidak sesungguhnya terjadi di belakang layar," ungkapnya. (*)
Limbah Sawit di Kalteng Berpotensi Jadi Energi Setara Batubara, UPR Bekali Siswa SMK |
![]() |
---|
Palangka Raya Resmi Jadi Tuan Rumah Kongres GMNI XXIII Tahun 2028, Ada Historisnya |
![]() |
---|
Tak Ada Anggaran Tambahan, Pemprov Targetkan RTH Eks KONI Kalteng Selesai Paling Lambat Desember |
![]() |
---|
Panen Jagung di Pekarangan Polresta Palangka Raya, Achmad Zaini: Bukti Bisa Bertani di Tengah Kota |
![]() |
---|
Simpan 24 Paket Sabu, Napi Rutan Kelas IIA Ditangkap Satresnarkoba Polresta Palangka Raya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.