Pengungsi Kebakaran Flamboyan Bawah

Kebakaran di Flamboyan Bawah Palangkaraya, Rudianto Kumpulkan Puing Rumahnya Dijual Untuk Jajan Anak

Kebakaran di Flamboyan Bawah Palangkaraya, Rudianto Kumpulkan Puing Rumahnya Dijual Untuk Jajan Anak

|
Penulis: Pangkan B | Editor: Fathurahman
tribunkalteng.com/pangkan B
Rudianto dan warga lainnya saat mengumpulkan puing sisa kebakaran tempat tinggalnya yang masih bisa dijual dan digunakan, pada Kawasan Flamboyan Bawah Palangkaraya, Rabu (2/8/2023). 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Kebakaran di Flamboyan Bawah Palangkaraya, Rudianto Kumpulkan Puing Rumahnya Dijual Untuk Jajan Anak.

Raut wajah sedih, jelas tergambar dari Rudianto salah satu korban terdampak kebakaran di Flamboyan Bawah Palangkaraya saat sejumlah warga mencoba mencari sisa barang dari rumahnya yang masih bisa digunakan.

Rudianto adalah salah satu korban kebakaran di Flamboyan Bawah Palangkaraya. Dia berharap masih dapat sisa barang berharga yang tak sempat diselamatkan dalam kebakaran rumahnya yang masih bisa ditemukan dan dibawa ke posko pengungsian.

Kado pahit harus dirasakan oleh 43 kepala keluarga yang bermukim di kawasan Flamboyan Bawah Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Baca juga: 150 Warga Flamboyan Bawah Palangkaraya, Terdampak Kebakaran Mengungsi di GOR KONI

Baca juga: Api Diduga Dari Pemukiman Belakang Flamboyan Bawah Palangkaraya, Yono Sempat Selamatkan Orang Tua

Baca juga: Kebakaran Permukiman Padat Penduduk Flamboyan Bawah Palangkaraya, 14 Rumah dan Mushola Hangus

Api berkobar sangat besar serta dengan cepat menghanguskan 36 rumah dan 180 lebih warga yang bermukim pada kawasan penduduk tersebut.

Puluhan Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) dengan ratusan petugasnya, berjibaku menjinakan si jago merah.

Asap hitam tebal dan hawa panas dapat dirasakan oleh siapapun yang coba mendekati lokasi api yang tengah mengamuk jelang petang.

Terdengar suara api yang mebuat bangunan rumah berbahan kayu luluh lantah, serta teriakan warga dan petugas damkar yang tengah bertaruh nyawa agar api tak meluas.

Samar-samar terdengar suara sirene mobil yang bercampur dari kejauhan, karena tempat kejadian kebakaran cukup jauh dan hanya bisa ditempuh menggunakan sepeda motor atau berjalan kaki.

Ratusan petugas Damkar bahkan perlu menggotong mesin penyedot air untuk sampai pada titik api.

Bahkan petugas Damkar harus mengepung lokasi kebakaran untuk memadamkan api yang tengah memerah.

Korban, Rudianto saat mencari barang yang masih bisa digunakan pada letak rumahnya yang hangus terbakar.

“Kebakaran terjadi setelah saya pulang bekerja, saya sempat menaruh peralatan kerja dan mengambil alat pancing, lalu pergi memancing ke bawah (pinggir Sungai Kahayan),” ujarnya, Rabu (2/8/2023).

Sekira pukul 17.00 WIB, Rudianto mendengar suara teriakan yang mengatakan kebakaran, namun dirinya masih tak sadar dan menganggap orang memanggil anaknya.

“Kemudian saya didatangi istri saya ke bawah dan mengatakan bahwa telah terjadi kebakaran,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved