Tahun Baru Islam 2023

Kapan Puasa Asyura dan Tasua Tahun Baru Islam 2023? Begini Bacaan Niatnya Plus Amalan Bulan Muharram

Kapan Tahun Baru 2023 atau 1 Muharram 1445 H? Kapan pula sobat muslim melaksanakan Puasa Asyura dan Puasa Tasua?

Editor: Dwi Sudarlan
tribun style
Ilustrasi Puasa Asyura di Bulan Muharram 

TRIBUNKALTENG.COM - Kapan Tahun Baru 2023 atau 1 Muharram 1445 H? Kapan pula sobat muslim melaksanakan Puasa Asyura dan Puasa Tasua?

Mengacu pada kalender yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023.

Dengan demikian malam Tahun Baru Islam akan dimulai pada Selasa malam 18 Juli 2023.

Puasa Tasua disunnahkan pada 9 Muharram dan diikuti Puasa Asyura pada 10 Muharram.

Baca juga: Kumpulan Ucapan dan Doa Tahun Baru Islam 2023 1 Muharram 1445 H Cocok di Threads dan Instagram

Baca juga: Kapan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H? Ulama Sarankan Lakukan Sholat Taubat, Begini Tata Caranya

Baca juga: Contoh Teks Pidato Singkat Peringatan Tahun Baru Islam 2023 1 Muharram 1445 Hijriyah

Jada bila mengacu kalender Kemenang, 1 Muharram 1445 H pada Rabu 19 Juli 2023 maka 9 Muharram pada Kamis 27 Juli dan 10 Muharram pada Jumat 28 Juli.

Adapun keutamaan Puasa Asyura adalah pahala yang besar sebagaimana diriwayatkan dalam hadist Abu Qatabah, bahwa puasa tersebut bisa menghapus dosa-dosa selama setahun yang lalu (HR Muslim 2/819).

Berikut Niat Puasa Tasua:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوْعَاءَ سُنَّةً لِلهِ تَعَالى

Nawaitu Shouma Taasuu'aa Sunnatan Lillahi Ta'ala.

"Aku niat berpuasa Tasua (hari kesembilan Muharam) sunnah karena Allah Taala".

Adapun Niat Puasa Asyura adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُوْرَاءَ سُنَّةً لِلهِ تَعَالى

Nawaitu Shouma 'Aasyuuro Sunnatan Lillahi Ta'ala.

"Aku niat berpuasa Asyura (hari kesepuluh Muharam) sunnah karena Allah Taala".

Amalan Bulan Muharram

Bulan Muharram memiliki keistimewaan tersendiri.

Satu di antaranya berkaitan dengan peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW dari Mekah ke Madinah.

Rasulullah SAW menyebut, bulan Muharram menjadi bulan yang istimewa untuk memperbanyak amalan ibadah.

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak ibadah puasa pada bulan Muharram.

Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda:

‏أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

“Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (syahrullah) Muharram. Sedangkan sholat malam merupakan sholat yang paling utama sesudah sholat fardhu” (HR. Muslim, no. 1982).

Lantas amalan apa saja yang bisa ditunaikan di bulan Muharram 1444 H ini?

Berikut ulasannya yang Tribunkalteng.com lansir dari berbagai sumber:

1. Puasa

Rasulullah SAW bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ

"Puasa yang paling afdhil setelag puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah al-Muharram.

Terdapat dua amalan puasa sunnah dalam bulan Muharram.

Puasa Tasua

Puasa Tasua merupakan puasa sebelum hari 10 Muharram atau yang dilaksanakan pada 9 Muharram.

Dalam riwayat dijelaskan di akhir hayatnya Rasulullah pernah berkeinginan jika ia masih hidup di tahun depan maka ia akan berpuasa pada 9 dan 10 Muharrram.

عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – يَقُولُ: حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ, قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-: (( فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ.)) قَالَ: فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.

Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma, dia berkata, “ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berpuasa di hari ‘Asyura’ dan memerintahkan manusia untuk berpuasa, para sahabat pun berkata, ‘Ya Rasulullah! Sesungguhnya hari ini adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata, ‘Apabila tahun depan -insya Allah- kita akan berpuasa dengan tanggal 9 (Muharram).’ Belum sempat tahun depan tersebut datang, ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal.”

Puasa Asyura

Puasa Asyura merupakan puasa yang dilaksanakan pada 10 Muharram.

Rasulullah SAW bersabda:

…وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ.

“… Dan puasa di hari ‘Asyura’ saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu.” HR Muslim no. 1162/2746.

Puasa Asyura ini menjadi puasa yang paling dikenal masyarakat.

Aisyah radhiallahu ‘anha berkata:

كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِي الْجَاهِلِيَّةِ ، وَكَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَصُومُهُ فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ صَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ ، وَمَنْ شَاءَ تَرَكَه.

“Dulu hari Asyura, orang-orang Quraisy mempuasainya di masa Jahiliyah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mempuasainya. Ketika beliau pindah ke Madinah, beliau mempuasainya dan menyuruh orang-orang untuk berpuasa. Ketika diwajibkan puasa Ramadhan, beliau meninggalkan puasa ‘Asyura’. Barang siapa yang ingin, maka silakan berpuasa. Barang siapa yang tidak ingin, maka silakan meninggalkannya.”

Selain puasa pada 9 dan 10 Muharram, ada pula ulama yang berpendapat adanya puasa sesudah 10 Muharram yakni pada 11 Muharram.

Di antara dalil yang menyatakan ini terdapat dalam hadis Ibnu Abbas.

صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ ، صُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا أَوْ بَعْدَهُ يَوْمًا

“Berpuasalah kalian pada hari ‘Asyura’ dan selisihilah orang-orang Yahudi. Berpuasalah sebelumnya atau berpuasalah setelahnya satu hari." HR Ahmad no. 2153.

Kendati begitu, Syaikh Syu’aib dan Syaikh Al-Albani menyatakan hukum hadits ini lemah.

Namun tentu saja bukan berarti berpuasa di 11 Muharram terlarang.

Puasa ini masih bisa dikerjakan karena termasuk pada bulan Muharram.

2. Perbanyak Amal Saleh

Seperti bulan Dzulhijjah, pada bulan Muharram, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak amalan saleh.

Tentu saja mengerjakan amalan baik di bulan istimewa akan mendapatkan pahala dan mendapatkan rahmat Allah SWT

Memperbanyak amalan salehbisa dimulai dengan berzikir, bersedekah, hingga tilawatil quran dan mengamalkannya.

3. Bertaubat

Menyesali atas dosa dan bertekad untuk tidak mengulanginya kembali menjadi tugas manusia seumur hidup.

Taubat merupakan karunia dan kesempatan yang diberi Allah untuk kembali kepada-Nya.

4. Memperbanyak sedekah

Dalam menyambut bulan Muharram diperintahkan agar memperbanyak pengeluran dari belanja kita sehari-hari untuk bersedekah, membantu anak-anak yatim, membantu keluarga, kaum kerabat, orang-orang miskin dan mereka yang membutuhkan.

Semua itu hendaknya dilakukan dengan tidak memberatkan diri sendiri dan disertai keikhlasan semata-mata mengharap keridhaan Allah.

Mengenai hal ini Rasulullah bersabda:

مَنْ وَسَّعَ عَلى عِيَالِهِ وَ أَهْلِهِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ

“Siapa yang meluaskan pemberian untuk keluarganya atau ahlinya, Allah akan meluaskan rizki bagi orang itu dalam seluruh tahunnya.” (HR Baihaqi, No: 3795). (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved