Lahan Mengering, BPBD Palangkaraya Ungkap Tiap Hari Terjadi Kebakaran, Jumlah Total Mencapai 34 Kali

TRIBUN KALTENG.COM, PALANGKARAYA  - Lahan semak belukar mengering sehingga rentan terbakar, BPBD Palangkaraya mengungkapkan tiap hari terjadi kebakaran lahan.

Sehingga jumlah total hingga kini mencapai 34 Kali dengan total luasan lahan yang terbakar di palangkaraya mencapai 22,64 hektare tersebar di lima kecamatan Kota Palangkaraya.

Hal itu diungkapkan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Palangkaraya Emi Abriyani yang mengungkapkan, semak belukar sudah menjadi bahan bakar yang mudah terbakar.

Dia menjekaskan, kondisi kekeringan yang mulai tampak di lahan semak belukar sangat rentan terjadi kebakaran lahan sehingga perlu kewapadaan semua pihak.

Baca juga: Juni-Agustus Masuk Kemarau, 7 Kabupaten dan 1 Kota di Kalteng Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla

Baca juga: Siap Cegah Bahaya Karhutla di Kota Palangkaraya, Tim Satgas Gelar Simulasi Kebakaran Lahan

Baca juga: Bulan Juni 2023 Kalteng Masuki Kemarau Dipengaruhi El Nino, Puncaknya Bulan Juli Waspada Karhutla

Emi mengatakan, kondisi semak belukar yang mengering tersebut sudah selayaknya dijaga agar tidak ada warga yang sembrono membuang  puntung rokok karena lahan rawan terbakar.

Bukan hanya itu, dia juga mengingatkan warga terutama peladang agar tidak membuka lahan dengan cara  membakar.

"Kami memantau selama musim kering ini, setiap hari selalu ada laporan  lahan yang terbakar sehigga tim kami turun untuk melakukan pemadaman kebakaran," ujarnya.

BPBBD Palangkaraya bahkan telah mendata hingga saat ini julah lahan yang terbakar hingga tanggal Minggu 11 Juni 2023 sudah mencapai 34 kali kebakaran.

" Jumlah lahan yang terbakar hingga Minggu 11 Juni 2023 sudah ada 34 kali terjadi kebakaran lahan di Palangkaraya," ujarnya.

Berdasarkan pantauan dalam setiap harinya terjadi kebakaran antara 1 hingga 2 titik kebakaran lahan yang terjadi di Palangkaraya.

Dalam penanganan kebakaran lahan tersebut BPBD Kota dan Provinsi juga relawan sudah membentuk grup sehingga saat terjadi kebakaran langsung bergerak melakukan pemadaman. (*)