Suporter PSIS Sebut Bruno Silva Soal Sanksi Fortes dan Vitinho, 2 Pemain Asing Segera Diumumkan

TRIBUNKALTENG.COM - Perilaku dua pemain asing Carlos Fortes dan Vitinho membuat geram sebagian suporter PSIS Semarang.

Suporter baik dari Panser Biru maupun Snex pun ramai-ramai mendesak manajemen PSIS Semarang menjatuhkan saksi keras untuk Carlos Fortes dan Vitinho yang telah melakukan indisipliner.

Mereka pun mengingatkan sanksi yang pernah dijatuhkan PSIS Semarang terhadap Bruno Silva pada musim 2021.

Saat itu, Bruno Silva yang sudah dibawa dalam laga lawatan melawan Persiraja Banda Aceh, dijatuhi sanksi tidak dimainkan dan dipulangkan ke Semarang gegara bertindak indisipliner.

Baca juga: Perkuat Raffi Ahmad, Hasil Transfer RANS FC Dibanding PSIS, Persib, PSM dan Barito Putera di Liga 1

Baca juga: Dijual AS Roma, Terbongkar Alasan Bila Roger Ibanez Tinggalkan Jose Mourinho ke Liga Inggris

Bruno Silva yang tidak mengikuti latihan tanpa alasan jelas juga dihukum tidak dimainkan dalam satu laga serta dipotong gajinya.

Kini, tindakan indisipliner dilakukan Carlos Fortes dan Vitinho.

Mereka belum juga tiba di Semarang dan bergabung dengan pemain lain untuk latihan bersama.

Padahal kabarnya deadline berkumpul seluruh pemain adalah 4 Juni 2023.

Sementara dua pemain asing lain yakni Taisei Marukawa dan Gali Freitas sudah bergabung

Suporter menilai Carlos Fortes dan Vitinho telah bertindak tidak disiplin.

Seperti terpantau di akun medsos PSIS Semarang, suporter menilai alasan pengurusan visa tidak bisa dimaklumi karena hal itu bisa disiasati dengan mengurusnya lebih cepat, tidak mepet dengan waktu keberangkatan.

Di sisi lain, suporter juga mendesak manajemen PSIS Semarang bertindak tegas dengan menjatuhkan saksi keras.

Karena sikap Carlos Fortes dan Vitinho sedikit banyak mempengaruhi kerja pelatih menyiapkan timnya jelang Liga 1 2023.

"Nanti setelah tiba di Semarang, kondisi fisik mereka belum siap. Harus disanksi tegas," komentar seorang suporter.

Dengan sikap tegas itu, maka manajemen PSIS Semarang tidak akan dicap telah bersikap pilih kasih atau menganakemaskan pemain tertentu.