Nyaris Hanyut di Sungai Kahayan, Rumah Terdampak Ablasi Palangkaraya Akhirnya Dibongkar

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Nyaris Hanyut di Sungai Kahayan, Rumah Terdampak Ablasi Palangkaraya akhirnya dibongkar.

Rumah kayu terdampak ablasi tersebut nyaris hanyut di Sungai Kahayan saat dalam proses pembongkaran.

Lokasi rumah tersebut tepatnya ada di Jalan Ahmad Yani, Gang Sepakat, Langkai, Pahandut, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada Minggu (30/4/2023).

Diketahui rumah tersebut milik Bapak Miwa yang kini telah pindah dan menetap di Tumbang Miri, Kabupaten Gunung Mas.

Mertua Pemilik Rumah, Daret mengatakan pembongkaran tersebut telah dilakukan selama 4 hari.

Baca juga: Gelar Kotim Berselawat di Terowongan Nur Mentaya Sampit, Panitia Hadirkan Penyanyi Religi Opick

Baca juga: Update Rumah Terdampak Ablasi di Pinggir Sungai Kahayan, Pemilik Alami Kerugian Rp 200 Juta

Baca juga: VIDEO VIRAL, Suami Habiskan Rp 200 Juta Beli Baju Baru Lebaran Idulfitri, Ternyata Ini Motifnya

“Kita sudah membongkar kayu pada rumah tersebut mulai Rabu (26/4/2023) lalu,” jelasnya pada Tribunkalteng.com.

Pasalnya rumah tersebut nyaris hanyut ke sungai dan pada bagian atap bersender pada selasar rumah warga di sebelahnya.

Tentu hal tersebut cukup berbahaya mengingat rumah tersebut berukuran cukup besar dan tinggi.

“Saat ini kita masih membongkar kayu bagian depan dan atap rumah, serta perlu ekstra hati-hati saat membongkar,” jelas Daret.

Pembongkaran harus dengan hati-hati dikarenakan rumah dalam posisi miring dan bagian belakang kanan rumah telah mencapai bibir sungai.

“Kita cuma takut kalau rubuh dan hanyut saat sedang membongkar kayu yang ada,” ujarnya.

Saat Tribunkalteng.com melakukan pemantauan, proses pembongkaran baru saja selesai dan akan dilanjutkan pada keesokan harinya.

Terlihat sejumlah papan kayu dan seng rumah yang ditumpuk pada bagian depan rumah usai Daret melakukan pembongkaran.

Rumah tersebut terdampak ablasi dan terangkat pada bagian depan rumah pada Sabtu (22/4/2023) sore.

Hal tersebut diketahui pertama kali karena warga sekitar mendengar adanya suara patahan kayu dan melihat rumah telah terangkat 50 cm.

Warga kemudian meloporkan kejadian tersebut kepada Lurah Langkai dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya.

“Nantinya kayu yang masih dapat digunakan untuk menutup lubang pada jalan kayu di area Gang Sepakat, sedangkan ulinnya akan disimpan,” tutup Daret. (*)