Info Cuaca

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Waspada Cuaca Ekstrem Jelang Mudik Lebaran 2023 Seluruh Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini terkait waspada cuaca ekstem yang terjadi di seluruh wilayah di Indonesia, menjelang mudik Lebaran 2023

Editor: Sri Mariati
ILUSTRASI
ILUSTRASI. waspada cuaca ekstrem yang dikeluarkan BMKG saat menjelang mudik lebaran 2023 ini. 

TRIBUNKALTENG.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG mengeluarkan peringatan dini terkait prakiraan cuaca, terlebih saat menjelang arus mudik Lebaran 2023.

BMKG memprakirakan cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah sepanjang masa mudik Lebaran 2023.

Hal itu disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam siaran pers, Senin (10/4/2023).

Dia mengimbau, kepada para pemudik untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan selama arus mudik dan arus balik Lebaran.

"Kami mengimbau kepada seluruh pemudik, penyedia jasa transportasi, dan operator transportasi untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem selama arus mudik," kata Dwikorita.

Berdasarkan prakiraan BMKG, potensi hujan dengan intensitas lebat terjadi di enam wilayah selama periode 15-21 April.

Wilayah tersebut, yakni Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Papua.

Baca juga: BMKG Sebut Indonesia Alami Panas Ekstrem, Lindungi Tubuh Anda dan Umat Islam Dapat Amalkan Doa Ini

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Jumat 7 April 2023, Hampir Seluruh Kalimantan Hujan Sedang, Termasuk di Kalteng

Sementara itu, daerah lainnya yang perlu ditingkatkan kewaspadaannya yakni Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jabodetabek, Jawa Timur, Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua Barat.

”Untuk periode 22-28 April, daerah merah (potensi hujan lebat) masih relatif sama yaitu di Aceh, Jawa Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Kemudian daerah merah untuk arus balik 29 April-5 Mei yaitu Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua,” terang Dwikorita.

Dwikorita menjelaskan, saat ini Indonesia tengah memasuki masa peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau sehingga potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi.

Beberapa waktu yang lalu BMKG sendiri juga telah memprediksi musim kemarau akan lebih awal terjadi pada April meliputi wilayah Bali, NTB, NTT, sebagian besar Jawa Timur.

Sedangkan wilayah yang memasuki musim kemarau pada bulan Mei meliputi sebagian besar Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian besar Jawa Barat, sebagian besar Banten, sebagian Pulau Sumatera bagian selatan, Papua bagian selatan.

Saat peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau seperti saat ini, kata Dwikorita, arah angin bertiup sangat bervariasi, sehingga mengakibatkan kondisi cuaca bisa dengan tiba-tiba berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya.

Baca juga: Gempa Bumi Terkini, Info BMKG Selasa 28 Maret 2023, Maluku Diguncang Magnitudo 4,1 SR di Laut

Baca juga: Prakiraan Cuaca Kalteng Sepekan, Bakal Diguyur Hujan Lebat, Musim Hujan Hingga Mei 2023

"Namun, secara umum biasanya cuaca di pagi hari cerah, kemudian siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore hari atau malam," tutur dia.

Menurut Dwikorita, awan Cumulonimbus (CB) biasanya tumbuh di saat pagi menjelang siang, bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas.

Menjelang sore hari, lanjut dia, awan akan berubah menjadi gelap yang kemudian dapat menyebabkan hujan, petir, dan angin.

“Kondisi ini juga yang menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang dan tanah longsor," jelasnya. (*)

Sumber: Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved