Berita Palangkaraya

Unggas di Kalsel Terserang Flu Burung, Warga Palangkaraya Was-was Kurangi Konsumsi Daging Ayam

Kabar unggas di Kalsel terserang Flu Burung mendapat tanggapan warga Palangkaraya yang mengaku was-was sehingga mengurangi konsumsi daging ayam.

Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com / Devita Maulina
Seorang warga tengah memilih ayam kampung yang akan dibeli di Pasar Besar Palangkaraya. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA -Kabar unggas di Kalsel terserang Flu Burung mendapat tanggapan warga Palangkaraya yang mengaku was-was sehingga mengurangi konsumsi daging ayam.

Meskipun instansi terkait di Kalteng menyatakan, hingga saat ini belum ada hewan unggas di Kalteng terjangkit flu burung.

Isu penyebaran flu burung tersebut kembali membuat warga was-was untuk memakan daging ayam. Baru-baru ini kasus flu burung ditemukan pada sejumlah Kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Kabar tersebut membuat masyarakat yang berada di Provinsi tetangga Kalsel, yakni Kalimantan Tengah (Kalteng), turut merasa was-was.

Betapa tidak selama ini, pasokan unggas terutama ayam potong kebanyakan didatangkan dari Provinsi Kalsel sehingga membuat cemas warga Kalteng yang biasa mengonsumsi daging ayam.

Baca juga: Antisipasi Flu Burung Masuk Kalteng, Dinas TPHP Surveilans dan Investigasi di 14 Kabupaten dan Kota

Baca juga: Ratusan Unggas di Cimahi Jabar Terserang Flu Burung, Dispangtan Duga Penyebaran Akibat Faktor Cuaca

Baca juga: Cegah Penularan Flu Burung ke Ternak Meluas di Kalsel, Peternak Diminta Lapor Jika Ada Tanda Klinis

Seperti yang diakui oleh salah seorang warga, Hairyani, yang diwawancarai ketika sedang membeli ayam di Pasar Besar Palangkaraya, Rabu (8/03/2023). 

Pada awalnya ia mengaku tidak terlalu mengikuti berita terkait flu burung di Kalsel. Namun, setelah tau informasi tersebut wanita berambut pendek ini pun mengaku khawatir.

Apalagi, wabah flu burung ini juga bisa menular pada manusia. “Khawatir juga, takutnya malah menular ke manusia. Untungnya, beli ayam kali ini untuk keperluan ritual, bukan untuk dimakan,” ucapnya.

Hairyani juga mengatakan sementara waktu memilih untuk mengurangi konsumsi daging ayam, sampai situasi benar-benar aman.

Ia juga berharap Pemerintah Kota Palangkaraya maupun Provinsi Kalteng bisa mengambil tindakan antisipasi agar wabah tersebut tidak sampai masuk ke wilayah Kalteng.

Kekhawatiran juga dirasakan oleh kalangan pedagang unggas, salah satunya Mamat. Selain khawatir penyebaran flu burung pada unggas yang dijualnya, ia juga khawatir kabar ini akan menyurutkan minat pembeli.

“Jelas khawatir, tapi untuk sekarang kami belum ada mendapat informasi adanya flu burung di Kalteng,” ujarnya.

Diakuinya, unggas yang dijual di tempatnya kebanyakan dipasok dari Banjarmasin, Kalsel. Namun, dari pemasok belum ada menginformasikan terkait penularan flu burung. 

Disamping itu, sebagai pedagang menurutnya setiap unggas yang diterima sudah dicek kesehatannya.

Jika ada yang menunjukan gejala sakit, maka akan langsung dikembalikan ke pemasok. Sehingga, pedagang maupun pembeli tak perlu khawatir.(*)


Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved