Ratusan Unggas di Cimahi Jabar Terserang Flu Burung, Dispangtan Duga Penyebaran Akibat Faktor Cuaca

Sebanyak 172 ekor hewan unggas di Kampung Kebon Manggu, RT 5/4, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi terserang flu burung.

Editor: Fathurahman
ILUSTRASI/ Banjarmasinpost.co.id/Dok
ILUSTRASI, petugas sedang memberikan vaksin. Sebanyak 172 unggas di Kampung Kebon Manggu, RT 5/4, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi Positif Flu Burung ternak tersebut seperti ayam, entok, dan kalkun dengan perincian 49 ekor mati mendadak, 40 sakit, dan 83 ekor tak bergejala. 

TRIBUNKALTENG.COM, CIMAHI -Sebanyak 172 ekor hewan unggas di Kampung Kebon Manggu, RT 5/4, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi terserang flu burung.

Namun pihak Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi masih mencari penyebab ratusan unggas tersebut hingga terjangkit flu burung.

Dari sebanyak 172 ekor unggas tersebut yakni seperti ayam, entok, dan kalkun dengan perincian 49 ekor mati mendadak, 40 sakit, dan 83 ekor tak bergejala.

Petugas Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi telah menelusuri penyebab ratusan unggas di Kampung Kebon Manggu, RT 5/4, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, bisa positif terjangkit flu burung tersebut.

Baca juga: Cegah Penularan Flu Burung ke Ternak Meluas di Kalsel, Peternak Diminta Lapor Jika Ada Tanda Klinis

Baca juga: Bayi Berari-ari Badan Tampak Membiru, Ditemukan di Semak Jalan Buntu Kawasan Perkebunan di Sambas

Baca juga: Viral Foto Turis Asing Berkendaraan Mewah Pelat Palsu Rusia, Ditlantas Polda Bali Tingkatkan Patroli

Berdasarkan data Dispangtan Kota Cimahi, unggas yang positif flu burung itu mencapai 172 ekor seperti ayam, entok, dan kalkun dengan perincian 49 ekor mati mendadak, 40 sakit, dan 83 ekor tak bergejala.

Kepala Bidang Pertanian, Dispangtan Kota Cimahi, Mita Mustikasari, mengatakan, ratusan unggas tersebut positif flu burung bukan terpapar dari unggas yang datang dari luar daerah, tetapi akibat faktor cuaca.

"Kasus ini pernah ada pada tahun 2017 karena saat itu ada unggas dari luar daerah terinfeksi flu burung, tapi kalau yang sekarang kemungkinan dari faktor cuaca," ujarnya saat dihubungi, Minggu (5/3/2023).

Berdasarkan hasil penelusuran, kata Mita, pada tahun ini tidak ada unggas di Kota Cimahi yang masuk dari luar daerah.

Namun hal ini perlu diantisipasi agar kasus flu burung tak semakin meluas di Kota Cimahi.

Mita mengatakan, sebagai bentuk antisipasi, peternak unggas dari luar daerah yang akan memasok ke Kota Cimahi harus menyertakan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) untuk memastikan unggas tersebut sehat.

"Iya, setiap ternak yang masuk ke Kota Cimahi harus dilengkapi SKKH, itu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap penularan penyakit seperti flu burung," kata Mita.
I
Selain harus menyertakan SKKH, pihaknya juga telah melakukan pencegahan lain bersama stakeholder lainnya untuk memutus penularan flu burung yang ditemukan di Kampung Kebon Manggu dengan melakukan vaksinasi hingga disinfeksi lingkungan.

"Harusnya satu kandang itu dimusnahkan, tapi tidak ada penggantian. Jadi karena flu burung ini tidak menyebar ke mana-mana, maka kita lakukan bio security saja," ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga bakal melakukan vakinasi flu burung dalam waktu dekat ini di 15 kelurahan di Kota Cimahi agar hewan yang terpapar flu burung tidak semakin banyak.

"Kita lagi proses pengadaan 600 dosis pada Maret ini, tetapi kalau sekiranya kurang, kita akan koordinasi lagi untuk penambahan," kata Mita. (*)

 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Penyebab 172 Unggas di Cimahi Positif Flu Burung Disebut Bukan Terpapar dari Luar . . ., .

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved