Doa dan Amalan Islam

Bacaan Surah Pendek Sholat Malam Nisfu Syaban, ini Kata Ustadz Adi Hidayat

Simak kata Ustadz Adi Hidayat mengenai definisi sholat hajat yang dikerjakan pada malam Nisfu Syaban berikut ini.

Penulis: Nor Aina | Editor: Nia Kurniawan
YouTube Adi Hidayat Official
Definisi sholat hajat menurut Ustadz Adi Hidayat. Berikut bacaan surah pendek yang dianjurkan saat sholat hajat di malam Nisfu Syaban. () 

TRIBUNKALTENG.COM - Pertengahan malam Nisfu Syaban 2023 atau 15 Syaban 1444 Hijriah kini tinggal menghitung hari.

Agar tidak bingung, berikut bacaan surah pendek yang dianjurkan saat melaksanakan sholat malam Nisfu Syaban 2023.

Selain bacaan surah pendek, simak kata Ustadz Adi Hidayat mengenai definisi sholat hajat yang dikerjakan pada malam Nisfu Syaban berikut ini.

Pada malam Nisfu Syaban, biasanya umat muslim melaksanakan sholat hajat yang dilengkapi dengan surah pendek di tiap rakaatnya.

Baca juga: Sebentar Lagi Tiba, Kumpulan Ucapan Mohon Maaf Sambut Nisfu Syaban Jelang Ramadhan 2023

Setelah selesai membaca surah Al Fatihah, urutan tata cara sholat hajat selanjutnya adalah membaca surah pendek.

Dikutip dari Risalah Tuntunan Shalat Lengkap karya Drs Moh Rifa'i, bagi yang mengerjakannya, terserah mau memilih surah-surah pendek apa yang akan dibacakan saat sholat hajat.

Akan tetapi, melansir melalui NU Online, surah pendek yang dianjurkan saat mengerjakan sholat hajat di malam Nisfu Syaban adalah membaca surah Al Ikhlas dan ayat kursi.

Namun bagi yang tidak hafal dengan surah tersebut, juga diperbolehkan membaca surah-surah pendek yang lainnya.

Berikut bacaan surah pendek yang dianjurkan saat sholat hajat di malam Nisfu Syaban:

1. Bacaan surah pendek di rakaat pertama

Berikut Bacaan Surah Al Ikhlas ayat 1 sampai 4 yang dilansir melalui Quran Kemenag:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ١

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa.

اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ٢

Allah tempat meminta segala sesuatu.

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ٣

Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ ٤

serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.”

2. Bacaan surah pendek di rakaat kedua

Bacaan Ayat Kursi

Berikut ini adalah bacaan Ayat Kursi yang dilansir pada laman Quran Kemenag.

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

Arab-latin: allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm

Artinya: "Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Maha Agung." (QS. Al-Baqarah: 255)

Tidak hanya kedua surah di atas, semua bacaan surah pendek lainnya juga baik dibaca saat sholat hajat di malam Nisfu Syaban.

Selain penjelasan mengenai surah pendek, cek juga kata Ustadz Adi Hidayat mengenai definisi sholat hajat.

Melansir melalui channel YouTube Jejak Wali, Ustadz Adi Hidayat menegaskan agar tidak menempatkan satu dalil dalam persoalan tertentu.

Jika hal itu dilakukan, nantinya akan terjadi kesalahpahaman atau kekeliruan dalam mengambil persoalan.

"Point pertama yang paling penting kita garis bawahi," kata Ustadz Adi Hidayat.

"Jadi jangan pernah menempatkan satu dalil, sebelum kita paham masalahnya, sehingga tidak keliru mengambil dalil untuk persoalan tertentu," tegasnya.

Setelah itu, Ustadz Adi Hidayat kini mendefinisikan tentang sholat hajat yang akan dilakukan umat muslim pada malam Nisfu Syaban nantinya.

Menurutnya, semua sholat yang dikerjakan adalah hajat.

Dimana pada saat sholat, setiap umat muslim menyampaikan permintaan serta keluh-kesahnya kepada Allah SWT.

"Patut dipahami bahwa semua sholat itu adalah hajat," terangnya.

"Hajat itu kebutuhan yang ingin disampaikan, dan perintah Allah saat meminta kita menunaikan sholat," jelasnya.

"Itu memintakan kepada kita untuk menyampaikan kebutuhan kita dalam sholat," tambahnya.

Menyampaikan permintaan dalam sholat itu disebut dengan berdoa kepada Yang Memberi.

"Karena itu secara bahasa sholat itu disebut dengan doa," ujarnya.

Dikuatkan Ustadz Adi Hidayat dengan dalil yang termasuk dalam Quran Surah Al-Baqarah ayat 45 berbunyi berikut ini.

"Dibukalah kemudian perintah shalat di Surah Al-Baqarah ayat 45, posisi paling kanan di tengah agak sedikit ke bawah," ungkapnya.

"Lihat kalimatnya, 'Wasta'inu bissobri wa sholat'," sambungnya.

UAH kemudian menafsirkan surah Al-Baqarah ayat 45 yang dibacakannya tersebut.

Dari surah tersebut, UAH menjelaskan tentang meminta hajat kepada Allah SWT dengan cara sabar.

Kendati demikian, ia juga menyarankan agar meminta hajat atau solusi kepada Allah SWT.

"Dan jika anda memiliki persoalan dengan hidup dan punya kebutuhan, maka mohonkanlah solusinya kepada Allah dengan cara sabar dulu jangan mengeluh," ucapnya.

"Dan mintakan hajat solusinya kepada Allah SWT," pungkasnya. (*)

(Tribunkalteng.com/Nor Aina)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved