Berita Palangkaraya

Transaksi Jual Beli di Pasar Datah Manuah Palangkaraya Sepi, Pedagang Berharap Bantuan Pemerintah

Pedagang Pasar Datah Manuah Palangkaraya keluhkan sepi pembeli selama beberapa bulan terakhir, berharap ada bantuan pemerintah untuk meramaikannya.

|
Penulis: Lidia Wati | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com/ Ghorby Sugianto
Bangunan Pasar Datah Manuah di Jalan Yos Soedarso Palangkaraya Kalimantan Tengah.Pedagang Pasar Datah Manuah Palangkaraya keluhkan sepi pembeli selama beberapa bulan terakhir, berharap ada bantuan pemerintah untuk meramaikannya. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA -Pedagang Pasar Datah Manuah Palangkaraya keluhkan sepi pembeli selama beberapa bulan terakhir, sehingga diharapkan bantuan pemerinytah meramaikannya.

Pasar Datah Manuah Palangkaraya kerap juga disebut pasar mini tersebut berada di jalan Yos Sudarso, Palangkaraya, Kalimantan Tengah merupakan aset milik Pemko Palangkaraya.

Salah seorang pedagang pasar datah manuah Palangkaraya, Firman menuturkan saat ini masih terdapat kios kosong belum terhuni oleh pedagang, meski kondisi saat ini lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya, namun transaksi jual beli masih sepi.

"Banyak yang kosong, syukur ini sudah mendingan karena sudah ada beberapa pedagang yang mengisi kios," katanya, Selasa (21/2/20023).

Baca juga: Selama Pebruari 2023, Polresta Palangkaraya Ungkap 5 Kasus Narkotika dan Tetapkan 6 Tersangka

Baca juga: Pria di Kotabaru Dibekuk Miliki Sabu 1 Paket, Rumah Istri Juga Digeledah Didapat 16 Paket Siap Edar

Baca juga: Waspadai Cuaca Ekstrem Kalteng Seminggu ke Depan, Hujan Lebat Angin Kencang Picu Gelombang Tinggi

Dia berharap, ada beberapa hal yang bisa mendongkrak geliat ekonomi di Pasar Datah Manuah tersebut agar ramai dikunjungi warga.

Terutama, peran pemerintah sangat diperlukan untuk menyedot pengunjung maupun pedagang untuk melakukan transaksi di pasar mini tersebut.

Seperti merenovasi bagunan pasar, mengecat ulang dan menata agar menarik, memperbaiki jalan akses masuk, lalu penerangan yang memadai.

"Mungkin dengan diperbanyak pedagang yang menjual macam-macam ya, karena di sini masih minim pedagang," ujarnya.

Firman mengaku, telah menyewa kios yang ada karena adanya program bantuan pemerintah sebesar Rp 350 ribu,  kios yang ada dibandrol sekitar Rp 650 ribu.

Namun sayangnya, pengelolaan belum optimal dilakukan, karena fasilitas air di toilet umum hanya ada satu, airnya sering mati, sehingga penggunanya kadang kencing sembarangan mengakibatkan WC kotor.

"Kendalanya kadang airnya habis. Misalnya jam 8-9 dimatikan. Waduh kan umum ada kencing sembarangan, nanti jam pagi nyala kembali," bebernya.

Senada dengan Erna, pedagang makanan di Pasar Datah Manuah, dia menilai paling penting pemerintah membantu mempromosikan, menyerap pedagang lebih banyak dan memperbaiki fasilitas demi kenyamanan.

"Harapannya pedagang makin banyak bervariasi. Akses jalan diperbaiki, karena ada pernah masyarakat langsung pergi karena sepi," pungkasnya.(*)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved