Religi

Sholawat Burdatul Bushiri Dilengkapi Bacaan Latin dan Artinya, Ini Penjelasan Ceramah Buya Yahya

Sholawat Burdatul Bushiri Dilengkapi Bacaan Latin dan Artinya, Ceramah Buya Yahya Jelaskan Anjuran Bersholawat Digabung dengan Berbagai Dzikir

Editor: amirul yusuf
YouTube Al-Bahjah TV
Sholawat Burdatul Bushiri Dilengkapi Bacaan Latin dan Artinya, Ceramah Buya Yahya Jelaskan Anjuran Bersholawat Digabung dengan Berbagai Dzikir 

TRIBUNKALTENG - Penceramah Buya Yahya menjelaskan keutamaan membaca sholawat dan dzikir-dzikir lainnya yang dianjurkan.

Salah satu sholawat yang disusun ulama adalah Sholawat Burdatul Bushiri, berikut bacaannya dalam Bahasa Arab, latin, dan artinya.

Dituturkan Buya Yahya, sholawat ada beragam jenis, sholawat paling afdhol dibaca adalah sholawat yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, yaitu Sholawat Ibrahimiyah.

Meski demikian, Buya Yahya menuturkan umat Islam sah-sah saja membaca sholawat yang disusun atau dibuat ulama.

Buya Yahya menjelaskan Islam menganjurkan umat muslim memperbanyak jenis dzikir, termasuk di dalamnya bersholawat.

"Mengamalkan jenis-jenis dzikir yang pernah dibaca oleh Rasulullah SAW, sebab ada sesuatu yang Allah berikan di balik dzikir, karena itu jika membaca dzikir hendaknya bermacam-macam," terang Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Buya Yahya.

Orang yang membaca istighfar setiap hari sangat bagus dibanding orang yang tidak pernah beristighfar, sama halnya dengan dzikir, dzikir apapun yang dibaca bagus dibandingkan dengan orang yang tidak pernah berdzikir.

Apabila Anda ingin mendapatkan bermacam-macam kebaikan, maka senantiasa mengamalkan dzikir yang bermacam-macam pula.

Meski dianjurkan demikian, umat Islam boleh membaca dzikir semampunya misalnya bersholawat 1.000 kali pada pagi hari, siang istighfar 1.000 kali, sore tasbih 1.000 kali, hal tersebut dibolehkan.

Baca juga: Doa Isra Miraj dan 2 Amalan Terbaik di Bulan Rajab, ini Penjelasan UAS: Diberikan Kelapangan

Membaca sholawat sebanyak-banyaknya adalah hal yang baik untuk diamalkan, kemudian dibarengi dengan istighfar di saat merenungi dosa maupun kesalahan.

"Sholawat adalah bagian dari berdzikir kepada Allah, mengamalkan sholawat mudah di samping itu di balik sholawat ada tambahan-tambahan kerinduan dan hajat kita, ada sholawat yang disusun ulama bermakna untuk dakwah, ada pula sholawat untuk obat, sesuai dengan kebutuhan kita," ujar Buya Yahya.

Sebab itu, Buya Yahya menekankan untuk memperbanyak amalan jenis-jenis dzikir termasuk macam-macam sholawat.

Sehingga orang yang memperbanyak sholawat sah-sah saja dilakukan bahkan sangat baik meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Keutamaan dan nilai pahala bershalawat kepada Nabi SAW diriwayatkan dalam hadist shahih berikut:

مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً صلَّى اللَّهُ عليهِ عشرَ صلَواتٍ ، وحُطَّت عنهُ عشرُ خطيئاتٍ ، ورُفِعَت لَهُ عشرُ درجاتٍ

“Barang siapa di antara umatmu yang bershalawat kepadamu sekali, maka Allah menuliskan baginya sepuluh kebaikan, menghapuskan dari dirinya sepuluh keburukan, meninggikannya sebanyak sepuluh derajat, dan mengembalikan kepadanya sepuluh derajat pula'." (HR Ahmad).

Sholawat Burdatul Bushiri

مَوُلَايَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا اَبَدًا، عَلَى حَبِيْبِكَ خَيْرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ

أَمِنْ تَذَكُّرِ جِرَانٍ بِذِى سَلَمِ، مَزَجْتَ دَمْعًا جَرَاى مُقْلَةٍ بِدَمِ

أَمْ هَبَّتِ الرِّيْحُ مِنْ تِلْقَاءِ كَا ظِمَةٍ، وَأَوْمَضَ الْبَرْقُ فِى الظَّلْمَاءِ مِنْ إِضَمِ

يَا رَبِّ بِالْمُصْطَفَى بَلِّغْ مَقَاصِدَنَا، وَغْفِرْلَنَامَامَضَى يَاوَاسِعَ الْكَرَمِ

Maulaa ya shollli wasallim daaiman abada, ‘alaa habiibika khoiril kholqi kullihimi

Amin tadzakkuri jirooni bidzi salami, mazajta dam’an jaroo muqlatin bidami

Am habbatirriihu mintilqooi kaadhzimatin, wa auwmadhzol barqu fidz dhzomaai idhzomi

Ya Robbi bil Musthofa balligh maqoo sidanaa, waghfirlana mamadhzo yaa wa-asi’al karomi

Artinya: Wahai Tuhan kami (Allah SWT) curahkanlah selalu sholawat dan salam selalu selama–lamanya dan abadi, kepada kekasih-Mu (Muhammad) yang terbaik diantara semua makhluk. Apakah karena teringat tetangga yang tinggal di Dzalim, sehingga engkau cucurkan airmata bercampur darah yang mengalir di matamu. Ataukah karena tipuan angin kencang yang kencang yang berhembus dari arah “Kadzhimah”, atau karena sinar kilat yang membelah kegelapan malam dari Gunung “Idhzam”. Wahai Tuhanku demi Al-Musthofa Muhammad, sampaikanlah maksud dan hajat – hajat kami, dan ampunilah dosa–dosa kami yang terdahulu wahai Yang Maha Luas dan wahai Yang Maha Dermawan.

Shalawat Ibrahimiyah

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

(Allahumma shalli ‘alaa muhammd wa ‘alaa aali muhammad)

كما صَلَّيْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ

(Kamaa shallaita ‘alaa ibraahiim)

وعلى آلِ إبْراهِيمَ

(Wa ‘alaa aali ibraahiim)

وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

(Wabarik ‘alaa muhammad wa ‘alaa aali muhammad)

كما بَاركْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ

(Kamaa baa rakta ‘alaa ibraahiim)

وَعَلَى آل إبراهيم

(Wa ‘alaa aali ibraahiim)

في العالَمِينَ إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

(Fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiid)

Baca juga: Pengantar Doa Sekaligus Pengurang Dosa, Pahala Luar Biasa Amalan Sholawat Quthbul Aqthab

Artinya, “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarganya, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Limpahkanlah pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana telah engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya di semesta ini Engkau Maha Terpuji dan Agung.”

(TRIBUN KALTENG)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved