Berita Palangkaraya

4 Sekolah di Palangkaraya Langganan Banjir, Pemko Usulkan Pindah ke Tempat Lebih Tinggi

4 sekolah yang tersebar di Kota Palangkaraya menjadi langganan banjir, Pemko melalui Dinas Pendidikan bakal mengusulkan pindah ke tempat yang tinggi

Penulis: Lidia Wati | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/ Ghorby Sugianto
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangkaraya, Jayani. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) berkali-kali tertimpa bencana banjir sejak 2022 lalu hingga awal 2023 ini, beberapa sekolah pun terdampak.

Pemerintah Kota Palangkaraya, melalui Dinas Pendidikan Palangkaraya, menyadari akan kondisi tersebut, pihaknya mau tidak mau harus mengahadapi kondisi tersebut.

"Intesitas banjir saat ini makin sering, makin tinggi. Mau tidak mau kita hadapi itu. Makanya sekolah di Petuk Katimpun, itu sempat ada ide, pak wali memindahkan," kata Kepala Dinas Pendidikan Palangkaraya Jayani, Senin (13/2/2023).

Menurutnya, ada 4 sekolah yang kerap langganan banjir yaitu di daerah Bereng Bengkel, Tumbang Rungan, Petuk Katimpun dan Marang.

Pihaknya menginstruksikan kepada kepala sekolah yang sekolahnya terdampak banjir untul meliburkan peserta didik dan memberikan tugas di rumah, mengantispasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca juga: Bahalap Skates Club Palangkaraya Cari Bibit Unggul, Gelar Kejuaraan Sepatu Roda Antar Sekolah

Baca juga: Banjir Parah di Kabupaten Sambas Kalbar, 28 Sekolah Terdampak Siswa SD dan SMP Terpaksa Diliburkan

"Seperti contoh murid tingkat SD yang biasanya justru bermain air di genangan banjir. Kadangkan melompat di banjir, iya kalau tidak kena batu, kan bahaya," jelasnya.

Robohnya Sekolah di Mandawai dulu, memiliki hikmah tersendiri dibalik duka, karena pemerintah memikirkan tidak membangun Sekolah di kawasan yang rendah dan tanahnya rawan ambles.

Sehinga Pemerintah Kota Palangkaraya memiliki sikap akan memindahkan sekolah yang telah menjadi langganan banjir ke daerah yang lebih aman dan memiliki ketinggian.

"Lebih baik kita cari tanah yang lebih tinggi. Memang kita memiliki rencana kita pindahkan dan bangunkan Sekolah," ujarnya.

Dampak banjir di lingkungan pendidikan membuat para murid maupun siswa mengakali saat pergi sekolah.

Pantauan Tribunkalteng.com, di Kelurahan Palangka misalnya, anak-anak sekolah tingkat SMP saat berangkat memakai baju bebas dan sandal jepit saat berjalan menuju ke sekolah untuk belajar.

Baca juga: Alasan untuk Biaya Sekolah Anak, Pria di Tabalong Lakukan Penipuan Modus Gadai Kebun Karet Fiktif

Kemudian sampai di sekolah, baru memakai baju seragam dan sepatu, hal itu dilakukan agar seragam, sepatu dan buku tidak basah terkena air banjir.

Ada pula murid SD yang diantar orang tua ke sekolah menggunakan perahu kelotok, karena ketinggian air semeter lebih tingginya.

Situasi banjir bagi dunia pendidikan di Palangkaraya menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemangku kebijakan, demi terwujudnya pendidikan yang berkualitas, nyaman dan aman bagi peserta didik. (*)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved