Doa dan Amalan Islam

10 Sholawat Singkat Mudah Dihafal Keutamaan Dahsyat, Ada Kamilah, Munjiyat, Al Fatih, Quthbul Aqthob

Berikut 10 sholawat yang bacaannya singkat sehingga mudah diamalkan, Kamilah, Munjiyat, Al Fatih dan Quthbul Aqthob

Editor: Dwi Sudarlan
Istimewa
Ilsutrasi bersholawat, berikut 10 sholawat singkat sehingga mudah dihafalkan tetapi memiliki keutamaan luar biasa. 

TRIBUNKALTENG.COM - Ingin mengamalkan sholawat yang mudah dihafal untuk ketenangan hati? 

Berikut 10 sholawat yang bacaannya singkat sehingga mudah diamalkan, sholawat Kamilah, sholawat Munjiyat, sholawat Al Fatih dan sholawat Quthbul Aqthob,

Meski singkat, namun keutamaan atau pahala bagi pengamal sholawat ini luar biasa, tidak sekadar memberikan ketenangan hati tetapi juga keselamatan dunia akhirat.

Tentunya, kesemua itu atas kehendak Allah SWT dan diamalkan secara istiqomah.

Baca juga: Arti dan Bacaan Sholawat Asyghil di Acara 1 Abad NU, Amalan Santri Lindungi Diri dari Orang Zalim

Baca juga: Bacaan dan Sejarah Sholawat Badar Diciptakan KH Ali Manshur Saat Kelompok Komunis Perangi Ulama

Baca juga: Ribuan Korban Tewas di Gempa Turki, Begini Bacaan Doa dan Sholawat Ketika Bumi Berguncang

Ada satu riwayat yang menceritakan hikmah sholawat.

Salah seorang tokoh sufi memiliki tetangga yang pemabuk.

Kegemarannya menenggak minuman keras yanng melebihi batas, hingga ia tidak bisa membedakan hari, sekarang, besok atau kemarin.

Ia hanyut dalam minuman keras.

Pemabuk itu sudah berulang kali diberi nasihat oleh seorang sufi agar bertobat, namun ia tidak menerimanya, tetap dengan kebiasaan mabuknya.

Yang menakjubkan adalah saat pemabuk tersebut meninggal dunia, dijumpainya oleh sang sufi dalam sebuah mimpi.

Ia berada dalam derajat yang luar biasa mulia, ia memakai perhiasan berwarna hijau, lambang kebesaran dan kemegahan di surga.

Sang sufi terheran-heran, ada apa gerangan? Mengapa tetangganya yang seorang pemabuk mendapat kedudukan semulia itu.

Sang sufi bertanya:  بِمَا نِلْتَ هَذِهِ الْمَرْتَبَةَ الْعَلِيَّةَ  Artinya: “Dengan sebab apa engkau memperoleh derajat yang mulia ini?”

Kemudian pemabuk menjelaskan ihwal kenikmatan yang dirasakannya:

حَضَرْتُ يَوْمًا مَجْلِسَ الذِّكْرِ فَسَمِعْتُ الْعَالِمَ يَقُوْلُ مَنْ صَلَّى عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَفَعَ صَوْتَهُ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ ثُمَّ رَفَعَ الْعَالِمُ صَوْتَهُ بِالصَّلَاةِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَفَعْتُ صَوْتِيْ وَرَفَعَ الْقَوْمُ أَصْوَاتَهُمْ فَغَفَرَ لَنَا جَمِيْعًا فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ فَكَانَ نَصِيْبِيْ مِنَ الْمَغْفِرَةِ وَالرَّحْمَةِ أَنْ جَادَ عَلَيَّ بِهَذِهِ النِّعْمَةِ.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved